-->

Gerakan Black Lives Matter (BLM) Dinominasikan Sebagai Penerima Hadiah Nobel Perdamaian

Gerakan Black Lives Matter (BLM) Dinominasikan Sebagai Penerima Hadiah Nobel Perdamaian.lelemuku.com.jpg

OSLO, LELEMUKU.COM -  Seorang politisi Norwegia menominasikan Black Lives Matter (BLM) Movement atau Gerakan "Nyawa Orang Kulit Hitam Berharga" sebagai salah satu calon penerima Hadiah Nobel Perdamaian, yang diberikan oleh komite yang ditunjuk oleh Parlemen Norwegia.

“Saya melihat hal ini sebagai salah satu tantangan utama yang terlihat bukan saja di Amerika Serikat, tetapi juga di Eropa dan Asia. Ini adalah jenis konflik yang meningkat ketidaksetaraan,” kata anggota parlemen Norwegia Petter Eide dalam makalah nominasinya seperti diberitakan The Guardian.

“Black Lives Matter telah menjadi gerakan dunia yang sangat penting untuk melawan ketidakadilan rasial. Mereka memiliki pencapaian luar biasa dalam meningkatkan kesadaran dan kesadaran global tentang ketidakadilan rasial," lanjut dia.

Dikatakan di Amerika Serikat, gerakan BLM telah menjadi identik dengan hak-hak sipil dan keadilan rasial.

"Hadiah perdamaian diberikan kepada orang yang akan melakukan pekerjaan paling banyak atau terbaik untuk persaudaraan antar bangsa, penghapusan atau pengurangan pasukan tetap dan untuk penyelenggaraan dan promosi kongres perdamaian," kata dia.

Musim panas 2021 lalu adalah momen puncak, ketika polisi yang didakwa membunuh warga kulit hitam bernama George Floyd disembunyukan sehingga menyalakan kembali aksi protes di seluruh negeri.

Diperkirakan antara 15 juta hingga 26 juta orang telah berpartisipasi, menjadikannya mungkin gerakan terbesar sepanjang sejarah AS.

Gerakan ini sendiri diawali di media sosial pada tahun 2013 sebagai tanggapan atas pembebasan pria yang menembak dan membunuh Trayvon Martin, seorang remaja kulit hitam yang tidak bersenjata.

Baik individu maupun organisasi memenuhi syarat untuk menerima Hadiah Nobel Perdamaian.

Pemenang tahun lalu adalah Program Pangan Dunia (WFP) atas upaya mereka memerangi kelaparan dan atas kontribusi untuk memperbaiki kondisi perdamaian di daerah yang terkena konflik. Serta sebagai kekuatan pendorong dalam upaya untuk mencegah penggunaan kelaparan sebagai senjata perang dan konflik.

Setiap anggota majelis nasional atau pemerintah dapat mengajukan nominasi, selain anggota akademisi dan organisasi tertentu. Batas waktu pengiriman nominasi adalah Feb. 1 dan Komite Nobel Norwegia diharapkan memilih pemenang melalui pemungutan suara mayoritas pada bulan Oktober. (Gilang)

Recent Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel