Widya Murad Ismail Pimpin Mangente Negeri di Tanimbar
pada tanggal
Sunday, March 7, 2021
Edit
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Maluku dan selaku Duta Perangi Stunting (Parenting) Maluku, Widya Pratiwi Murad Ismail memimpin ‘Dialog Mangente Negeri” di Kabupaten Kepulauan Tanimbar pada Jumat, 05 Maret 2021.
Dialog mangente atau berkunjung dalam bahasa Ambon itu merupakan ‘Pertemuan Koordinasi Terpadu Percepatan Penurunan Stunting dan Gizi Buruk di Tanimbar’ yang dihadiri oleh 81 pejabat desa, tokoh agama, PKK Kabupaten hingga desa dan para pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Widya mengatakan sebagai ‘Ina Latu Maluku’ atau ‘Ibu Orang Maluku’, pertemuan itu sangat penting untuk melihat dan mendengarkan langsung seluruh kendala serta bersama-sama mencari solusi pencegahan stunting dengan menghadirkan beberapa pimpinan dinas terkait.
“Saya sangat prihatin dan tidak mau generasi muda Maluku menjadi anak-anak yang tidak sehat. Saya ingin anak-anak saya di 11 kabupaten dan kota menjadi generasi muda yang mempunyai kemauan dan cerdas,” kata dia.
Widya meminta seluruh masyarakat Tanimbar peduli dan merasakan bahwa program Presiden Joko Widodo untuk perangi stunting sebagai tanggungjawab bersama.
“Masalahnya juga sangat banyak, maka saya selalu turun bersama-sama dengan para kepala dinas. Kami langsung ke wilayah stunting di desa untuk berusaha mencari solusi terbaik,” tambahnya.
Pejabat Sekretaris Daerah (Sekda) Tanimbar, Ruben Moriolkosu menyatakan kehadiran Duta Parenting Widya adalah momen yang sangat penting bagi seluruh masyarakat di daerah itu guna membangkitkan semangat kerja lebih baik lagi.
“Cegah stunting itu penting, mari kita sama-sama dukung Duta Parenting Maluku, perangi stunting,” ajaknya.
Setelah itu, Enang Parenting Tanimbar, Joice Fatlolon Pentury pun mengucapkan apresiasi dan rasa bangganya kepada Widya yang telah membentuk Duta Parenting Maluku yang diikuti di kabupaten dan kota. Ini merupakan satu-satunya wadah pencegahan dan penanganan stunting yang dibentuk TP-PKK di Indonesia.
“Saya sangat bangga dengan sosok ibu parenting yang telah membuat satu inovasi atau terobosan. Dari semua provinsi yang ada di Indonesia satu-satu yang melakukan inovasi pencegahan stunting,” ucap dia.
Sementara itu, Salah satu Kader PKK Desa Meyano Das di Kecamatan Kormomolin, Teresia menyampaikan beberapa kendala yang dialami pihaknya dalam menangani stunting, yaitu masyarakat masih belum paham tentang pengertian stunting, sanitasi air di desa-desa belum baik, masyarakat belum sadar perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), ibu-ibu tidak lagi memberikan ASI eksklusif kepada anak mereka dan anggaran di desa yang terbatas dalam penanganan stunting.
Pertemuan itu diakhiri dengan penandatanganan komitmen bersama penurunan stunting di Tanimbar oleh Widya Murad Ismail dan Joice fatlolon Pentury serta penyerahan berbagai bantuan kepada Dinas Sosial, Dinas Pertanian dan Dinas Ketahanan Pangan Tanimbar. (Laura Sobuber)