-->

Masyarakat Tanimbar Diajak Sadar Bencana dan Siap Untuk Selamat


SAUMLAKI, LELEMUKU.COM - Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Saumlaki, Stasiun Geofisika Saumlaki dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku menggelar simulasi bencana gempa.

Kegiatan tersebut berlangsung dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) BPBD yang bertepatan dengan Hari Bencana Nasional atau Hari Kesiapsiagaan Bencara (HKB) dengan tema ‘Siap Untuk Selamat’. Pelaksanaannya di Kantor KPPN Saumlaki pada Senin, 26 April 2021.

“Dengan adanya simulasi gempa ini dapat meningkatkan kesiapsiagaan dalam keadaan darurat bencana gempa bumi yang kerap terjadi di wilayah Kepulauan Tanimbar,” ungkap Kepala KPPN Saumlaki, Ende Johana Surya kepada Lelemuku.com pada Kamis, 29 April 2021.

Ia mengatakan tentunya seluruh masyarakat Tanimbar tidak mengharapkan adanya bencana apapun, namun ada baiknya kita untuk selalu siap siaga dan tetap tenang dalam keadaan darurat bencana demi keselamatan bersama.

“Semoga kita semua selalu diberi kesehatan dan keselamatan,” harap Ende.

Kepala BPBD Tanimbar, Donny Bruno Laiyan mengatakan dalam memperingati HKB tersebut, Pemerintah Daerah (Pemda) telah mengimbau seluruh komponen masyarakat untuk ikut berpartisipasi aktif.

Membunyikan kentongan, sirine, lonceng dan beduk di lingkungan masing-masing secara serentak pada Senin, 26 April 2021 tepat pukul 10.00 WIT selama 15 detik.

“Ini dilakukan  secara serentak di seluruh Indonesia,” Ajak Laiyan.


Kepala Stasiun Geofisika Saumlaki, George Muabuay mengatakan pihaknya selalu secara rutin melaporkan aktivitas kegempaan per minggu dan setiap bulan di Wilayah Tanimbar dan sekitarnya.

Ia menyatakan dalam periode Jumat, 16 April hingga Kamis, 22 April 2021 telah terdapat 11 kejadian gempabumi kurun waktu satu minggu, diantaranya 2 kejadian gempabumi dengan kedalaman dangkal, 9 kejadian gempabumi dengan kedalaman menengah dan tidak terdapat kejadian gempabumi dengan kedalaman dalam.

Selain itu, informasi kerapatan sembaran petir di Tanimbar per tanggal 11 hingga 21 April 2021 berjumlah 90 sambaran petir dengan sembaran tertinggi terjadi di Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel).

“Pada periode ini tidak terdapat kejadian gempabumi dirasakan,” sebut Muabuay.

Sementara itu, Tanimbar berada pada kawasan rawan bencana atau ancaman bahaya dengan resiko tinggi.

Resiko bencana di daerah itu berada pada kategori kelas risiko tinggi yang disebabkan delapan jenis bencara, seperti gelombang ekstrim dan abrasi, cuaca ekstrim, banjir, gempa bumi, kebakaran hutan dan lahan, kekeringan, tanah longsor, dan tsunami. (Laura Sobuber)


Recent Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel