Safaruddin Bandaro Rajo Serahkan Penghargaan API 2020 untuk Lima Puluh Kota ke Koto Tinggi
pada tanggal
Saturday, June 5, 2021
Edit
BUKITTINGGI, LELEMUKU.COM - Anugerah Pesona Indonesia (API) 2020 selesai digelar. Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) mendapat penghargaan sebagai Kampung Adat Terpopuler melalui destinasi Kampung Sarugo (Saribu Gonjong) yang terletak di Jorong Sungai Dadok, Kenagarian Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar.
Tropi dan penghargaan yang diterima oleh Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin Dt Bandaro Rajo pada malam penganugerahan di Labuan Bajo dari Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf-RI), diserahkan langsung kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) masyarakat Sungai Dadok Koto Tinggi.
Dikatakan Bupati, kedepannya Kampung Sarugo bisa menjadi destinasi wisata unggulan di Kabupaten Lima Puluh Kota. Namun setiap kekurangan infrastruktur penunjang destinasi perlu di benahi. 79 Nagari pada 13 kecamatan yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota sudah saatnya bergerak cepat untuk mengangkat dan mengembangkan potensi-potensi yang ada di nagari.
“Tentu ini bisa menjadi contoh bagi nagari lain. Penghargaan ini kami serahkan ke Nagari Koto Tinggi. Kedepan perlu kesiapan lebih matang. Tanggung jawab bupati bisa menyempurnakan kekurangan yang ada saat ini, mulai dari transportasi, akses jalan dan fasilitas penunjang lainnya,” kata bupati dalam sambutannya
Sektor pariwisata saat ini menjadi fokus pemerintah pusat untuk terus berinovasi dalam pengembangan sebagai peluang perbaikan ekonomi secara umum. Nagari (Desa Adat) dituntut berinovasi dan berkompetisi secara sehat dalam memajukan nagari sebagai pemerintahan terendah di daerah.
“Wali nagari juga harus memiliki inovasi dan berkompetisi secara sehat dalam memajukan nagari nya.” Pungkas Bupati.
Sementara itu Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UM Sumbar) Dr Riki Saputra, MA mengatakan API 2020 merupakan sebuah anugerah yang prestisius. Berangkat dari semangat dalam menghargai proses. Bukan semangat untuk mencari penghargaan dari kompetisi.
“Ini kebangaan bersama, ketahanan kita dalam menjaga kekeluargaan untuk mendapatkan sebuah penghargaan yang sangat luar biasa,” kata Riki.
Penuh dengan tantangan dalam merawat dan meningkatkan kekeluargaan untuk mendapatkan hasil dan prestasi bersama. Dengan hal demikian kedepan pengembangan-pengembangan agar kampung sarugo bisa menjadi salah satu tujuan wisata budaya yang representatif.
“Sebagai Universitas ini kewajiban, tanpa diminta pun kami akan melakukan hal seperti ini. Jadi tidak hanya memberi ilmu di kelas, membagi ilmu kemasyarakat luas adalah tanggung jawab kami sebagai akademisi,” Tutup Riki. (diskominfobukittinggi)