Foto Lama Dua Jari Muhammad Herindra Adalah Simbol Akabri 1987
pada tanggal
Wednesday, March 27, 2019
Edit
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Sebuah foto viral yang menunjukkan Irjen TNI Letnan Jenderal (Letjen) Muhammad Herindra dan rekannya yang juga pejabat tinggi berpose 2 jari beredar di media sosial. Pose tersebut kemudian dikaitkan dukungan Herindra kepada capres - cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahudin Uno.
Menurut akun twitter Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), foto tersebut tidak terkait dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Mengutip pemberitaan detik.com, dalam foto yang beredar, Herindra dan rekannya saat itu masih berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen) berpose salam dua jari dengan jempol dan telunjuknya.
Herindra menjelaskan bahwa foto itu diambil pada bulan Juni 2018, di mana Prabowo dan Joko Widodo (Jokowi) belum ditetapkan sebagai capres dengan nomor urut yang saat ini digunakan.
"Beberapa hari ini viral di medsos foto saya, seolah-olah mendukung salah satu calon presiden. Foto itu diambil pada bulan Juni tahun 2018 ketika kenaikan pangkat rekan saya dan sebelum penentuan calon presiden," ujar Herindra kepada wartawan, Senin (25/03/2019).
Herindra mengatakan, pose tersebut merujuk kepada simbol Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) 1987 dan tidak berkaitannya dengan Pemilihan Presiden 2019.
"Foto itu merupakan simbol Akabri 87 (Laju) dan tidak ada kaitannya dengan calon presiden," kata Herindra.
Sebelumnya Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. yang merupakan lulusan Akabri lefting 87 telah menegaskan bahwa foto dirinya bersama Kapolri, Jenderal Pol. Tito Karnavian yang juga viral dengan kode angkatannya itu menegaskan tak ada kaitannya dengan Pilpres 2019.
“Kode itu menandakan sinergitas dan solidaritas angkatan untuk mempersatukan, dan sudah digunakan sejak saya dan pak Tito masih berpangkat Letnan Dua. Sementara penetapan pasangan Capres/Cawapres berlangsung pada September 2018, sedangkan foto tersebut diambil sebelum itu,” ujar dia kepada awak media saat mendampingi Presiden RI Ir. H. Joko Widodo meninjau lokasi terdampak Tsunami Selat Sunda di Desa Way Muli dan Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, serta menemui para pasien di RSUD dr. H. Bob Bazar dan sejumlah pengungsi di Tenis Indoor Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Rabu (2/01/2019).
Selanjutnya Panglima TNI menjelaskan bahwa foto dirinya bersama Kapolri mengacungkan simbol dua jari merupakan simbol atau kode yang digunakan oleh lefting 87, angkatan 92 dan Alumni Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XX Lemhannas tahun 2015.
“Simbol yang digunakan oleh lefting 87, angkatan 92 serta Lemhannas XX itu adalah simbol untuk kebersamaan dan tidak ada maksud lain, karena foto tersebut diambil sebelum pasangan calon mengambil nomor urut,” ujarnya.
Dihadapan awak media, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menegaskan kembali bahwa TNI dan Polri tetap menjaga komitmen dan netral pada pelaksanaan pesta demokrasi Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden tahun 2019, karena netralitas adalah segala-galanya.
“Saya katakan bahwa komando TNI dan Polri adalah satu, yaitu dari Panglima TNI dan Kapolri. Kita akan mensukseskan Pemilu 2019 serta memberikan jaminan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa pesta demokrasi tersebut akan berjalan aman, sukses dan lancar,” tutupnya. (Albert Batlayeri) berita terbaru dari Lelemuku.com
Menurut akun twitter Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), foto tersebut tidak terkait dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Mengutip pemberitaan detik.com, dalam foto yang beredar, Herindra dan rekannya saat itu masih berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen) berpose salam dua jari dengan jempol dan telunjuknya.
Herindra menjelaskan bahwa foto itu diambil pada bulan Juni 2018, di mana Prabowo dan Joko Widodo (Jokowi) belum ditetapkan sebagai capres dengan nomor urut yang saat ini digunakan.
"Beberapa hari ini viral di medsos foto saya, seolah-olah mendukung salah satu calon presiden. Foto itu diambil pada bulan Juni tahun 2018 ketika kenaikan pangkat rekan saya dan sebelum penentuan calon presiden," ujar Herindra kepada wartawan, Senin (25/03/2019).
Herindra mengatakan, pose tersebut merujuk kepada simbol Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) 1987 dan tidak berkaitannya dengan Pemilihan Presiden 2019.
"Foto itu merupakan simbol Akabri 87 (Laju) dan tidak ada kaitannya dengan calon presiden," kata Herindra.
Sebelumnya Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. yang merupakan lulusan Akabri lefting 87 telah menegaskan bahwa foto dirinya bersama Kapolri, Jenderal Pol. Tito Karnavian yang juga viral dengan kode angkatannya itu menegaskan tak ada kaitannya dengan Pilpres 2019.
“Kode itu menandakan sinergitas dan solidaritas angkatan untuk mempersatukan, dan sudah digunakan sejak saya dan pak Tito masih berpangkat Letnan Dua. Sementara penetapan pasangan Capres/Cawapres berlangsung pada September 2018, sedangkan foto tersebut diambil sebelum itu,” ujar dia kepada awak media saat mendampingi Presiden RI Ir. H. Joko Widodo meninjau lokasi terdampak Tsunami Selat Sunda di Desa Way Muli dan Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, serta menemui para pasien di RSUD dr. H. Bob Bazar dan sejumlah pengungsi di Tenis Indoor Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Rabu (2/01/2019).
Selanjutnya Panglima TNI menjelaskan bahwa foto dirinya bersama Kapolri mengacungkan simbol dua jari merupakan simbol atau kode yang digunakan oleh lefting 87, angkatan 92 dan Alumni Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XX Lemhannas tahun 2015.
“Simbol yang digunakan oleh lefting 87, angkatan 92 serta Lemhannas XX itu adalah simbol untuk kebersamaan dan tidak ada maksud lain, karena foto tersebut diambil sebelum pasangan calon mengambil nomor urut,” ujarnya.
Dihadapan awak media, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menegaskan kembali bahwa TNI dan Polri tetap menjaga komitmen dan netral pada pelaksanaan pesta demokrasi Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden tahun 2019, karena netralitas adalah segala-galanya.
“Saya katakan bahwa komando TNI dan Polri adalah satu, yaitu dari Panglima TNI dan Kapolri. Kita akan mensukseskan Pemilu 2019 serta memberikan jaminan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa pesta demokrasi tersebut akan berjalan aman, sukses dan lancar,” tutupnya. (Albert Batlayeri) berita terbaru dari Lelemuku.com