Hery Dosinaen Minta Pendirian Bangunan di Papua Bernuansa Budaya
pada tanggal
Friday, March 15, 2019
Edit
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Hery Dosinaen menyoroti sejumlah gedung yang dibangun dengan nuansa modern di Kota Jayapura dan sekitarnya. Menurut ia, mestinya sejumlah bangunan itu bernuansa Papua, guna menunjukan ciri khas provinsi tertimur di Indonesia ini.
“Contohnya bangunan gedung negara yang berciri khas budaya dan adat orang Papua. Saya harap semua bangunan yang didirikan pun di Papua ini demikian halnya. Sehingga kita benar-benar menghormati adat dan budaya diatas negeri ini,” terang ia dalam satu kesempatan, kemarin.
Senada disampaikan Staf Ahli Gubernur Papua Bidang Pemerintahan dan Politik, Simeon Itlay. Menurutnya, Pemerintah Kabupaten dan Kota diimbau menerbitkan aturan yang mewajibkan seluruh bangunan (perumahan, gedung perkantoran serta pertokoan), agar berdesain budaya Papua atau menurut karakteristik wilayahnya.
“Sebab sebagian orang datang ke Jayapura berbicara kepada saya, bahwa ketika mengunjungi daerah ini seperti tak berasa ada di Papua. Coba kita ke darah Bali dan Yogyakarta. Baru tiba di bandara sudah berasa kental sekali kebudayaan setempat.”
“Maka itu, saya harap semua grand desain atau model bangunan itu di Papua itu berdasarkan identitas kebudayaan setempat. Ini saya harap jadi persoalan serius supaya, kabupaten dan kota bisa segera terbitkan Perda untuk mendukung kebijakan ini,” ucap dia.
Simeon katakan dirinya yang lahir di Lembah Baliem Kabupaten Jayawijaya, masih sempat merasakan kebudayaan masyarakat pegunungan pada beberapa tahun terakhir. Hanya saja, keaslian bangunan di Kabupaten Jayawijaya saat ini, mulai dihiasai dengan bangunan-bangunan modern.
Seperti pembangunan bandara di Jayawijaya oleh pemerintah pusat yang baru-baru ini tak lagi mencerminkan budaya asli masyarakat Lembah Baliem.
“Makanya, saya hari ini tak sungkan memuji Gubernur Papua Lukas Enembe yang baru saja mendorong pembangunan gdung negara dengan bernuansakan ciri khas orang Papua,” tuntasnya. (DiskominfoPapua) berita terbaru dari Lelemuku.com
“Contohnya bangunan gedung negara yang berciri khas budaya dan adat orang Papua. Saya harap semua bangunan yang didirikan pun di Papua ini demikian halnya. Sehingga kita benar-benar menghormati adat dan budaya diatas negeri ini,” terang ia dalam satu kesempatan, kemarin.
Senada disampaikan Staf Ahli Gubernur Papua Bidang Pemerintahan dan Politik, Simeon Itlay. Menurutnya, Pemerintah Kabupaten dan Kota diimbau menerbitkan aturan yang mewajibkan seluruh bangunan (perumahan, gedung perkantoran serta pertokoan), agar berdesain budaya Papua atau menurut karakteristik wilayahnya.
“Sebab sebagian orang datang ke Jayapura berbicara kepada saya, bahwa ketika mengunjungi daerah ini seperti tak berasa ada di Papua. Coba kita ke darah Bali dan Yogyakarta. Baru tiba di bandara sudah berasa kental sekali kebudayaan setempat.”
“Maka itu, saya harap semua grand desain atau model bangunan itu di Papua itu berdasarkan identitas kebudayaan setempat. Ini saya harap jadi persoalan serius supaya, kabupaten dan kota bisa segera terbitkan Perda untuk mendukung kebijakan ini,” ucap dia.
Simeon katakan dirinya yang lahir di Lembah Baliem Kabupaten Jayawijaya, masih sempat merasakan kebudayaan masyarakat pegunungan pada beberapa tahun terakhir. Hanya saja, keaslian bangunan di Kabupaten Jayawijaya saat ini, mulai dihiasai dengan bangunan-bangunan modern.
Seperti pembangunan bandara di Jayawijaya oleh pemerintah pusat yang baru-baru ini tak lagi mencerminkan budaya asli masyarakat Lembah Baliem.
“Makanya, saya hari ini tak sungkan memuji Gubernur Papua Lukas Enembe yang baru saja mendorong pembangunan gdung negara dengan bernuansakan ciri khas orang Papua,” tuntasnya. (DiskominfoPapua) berita terbaru dari Lelemuku.com