Jaksa Chicago Batal Tuntut Jussie Smollet, Aktor ‘Empire’ atas Laporan Palsu Penyerangan
pada tanggal
Wednesday, March 27, 2019
Edit
CHICAGO, LELEMUKU.COM - Jaksa Chicago pada Selasa (26/3) telah membatalkan tuntutan yang menuduh Jussie Smollet, aktor film serial televisi “Empire”, sudah mengarang cerita penyerangan atas dasar kebencian yang dialaminya pada Januari lalu..
Langkah yang diambil jaksa ini memicu kecaman dan kemarahan dari inspektur polisi dan wali kota Chicago, negara bagian Illinois yang menyebut keputusan itu sebagai tindakan “mengaburkan keadilan”.
Smollett, yang keturunan Afrika dan seorang gay, mengatakan kepada wartawan pada Selasa (26/3) bahwa dia jujur ketika mengatakan ada dua pria bertopeng yang melingkarkan tali di lehernya dan menyiramkan cairan kimia sambil menyerukan kata-kata rasis dan anti homo, pada 29 Januari.
Kedua penyerang Smollet juga menyerukan dukungan untuk Presiden AS Donald Trump, tuturnya.
Namun Wali Kota Rahm Emanuel mengecam tindakan yang diambil oleh Jaksa Cook County itu. Emanuel menekankan pada kesimpulan dewan juri yang menyatakan serangan itu adalah hoaks dan mengkritik Smollett karena mengklaim dirinya sebagai korban.
“Ini adalah pengaburan keadilan,” kata Emanuel saat konferensi pers, “Dari atas ke bawah, ini tidak ada dalam tingkatan itu.”
Komentar wali kota itu menutup jalannya persidangan yang membingungkan selama tiga jam, ketika para jaksa tiba-tiba mengumumkan bahwa mereka membatalkan penuntutan untuk kasus tersebut. Dalam sebuah pernyataan setelah sidang, kantor pengacara negara Cook County menyinggung soal pelayanan masyarakat yang dilakukan Smollett sebelumnya dan kesediaannya untuk membayar denda $ 10.000 (Rp 142 miliar), serta menyebutnya sebagai “disposisi yang adil”.
Smollett, pengacara dan keluarganya memuji langkah itu sebagai usaha membersihkan nama baik Smollet, yang telah memicu kehebohan di Amerika Serikat. Kemenangan Trump pada pemilihan presiden 2016 juga telah memicu memanasnya perpecahan politik di negara itu.
Reaksi dari Emanuel dan Inspektur Polisi Chicago Eddie Johnson – yang mengatakan dia tidak mengetahui rencana jaksa sebelumnya – menjelaskan bahwa insiden pada 29 Januari itu masih meninggalkan banyak pertanyaan yang belum terjawab.
“Apakah saya berpikir bahwa keadilan telah dijalankan? Tidak,” kata Johnson kepada wartawan. “Saya pikir kota ini masih berhutang permintaan maaf.”
Jaksa belum menanggapi permintaan untuk memberikan komentar atas pernyataan tersebut. (VOA) berita terbaru dari Lelemuku.com
Langkah yang diambil jaksa ini memicu kecaman dan kemarahan dari inspektur polisi dan wali kota Chicago, negara bagian Illinois yang menyebut keputusan itu sebagai tindakan “mengaburkan keadilan”.
Smollett, yang keturunan Afrika dan seorang gay, mengatakan kepada wartawan pada Selasa (26/3) bahwa dia jujur ketika mengatakan ada dua pria bertopeng yang melingkarkan tali di lehernya dan menyiramkan cairan kimia sambil menyerukan kata-kata rasis dan anti homo, pada 29 Januari.
Kedua penyerang Smollet juga menyerukan dukungan untuk Presiden AS Donald Trump, tuturnya.
Namun Wali Kota Rahm Emanuel mengecam tindakan yang diambil oleh Jaksa Cook County itu. Emanuel menekankan pada kesimpulan dewan juri yang menyatakan serangan itu adalah hoaks dan mengkritik Smollett karena mengklaim dirinya sebagai korban.
“Ini adalah pengaburan keadilan,” kata Emanuel saat konferensi pers, “Dari atas ke bawah, ini tidak ada dalam tingkatan itu.”
Komentar wali kota itu menutup jalannya persidangan yang membingungkan selama tiga jam, ketika para jaksa tiba-tiba mengumumkan bahwa mereka membatalkan penuntutan untuk kasus tersebut. Dalam sebuah pernyataan setelah sidang, kantor pengacara negara Cook County menyinggung soal pelayanan masyarakat yang dilakukan Smollett sebelumnya dan kesediaannya untuk membayar denda $ 10.000 (Rp 142 miliar), serta menyebutnya sebagai “disposisi yang adil”.
Smollett, pengacara dan keluarganya memuji langkah itu sebagai usaha membersihkan nama baik Smollet, yang telah memicu kehebohan di Amerika Serikat. Kemenangan Trump pada pemilihan presiden 2016 juga telah memicu memanasnya perpecahan politik di negara itu.
Reaksi dari Emanuel dan Inspektur Polisi Chicago Eddie Johnson – yang mengatakan dia tidak mengetahui rencana jaksa sebelumnya – menjelaskan bahwa insiden pada 29 Januari itu masih meninggalkan banyak pertanyaan yang belum terjawab.
“Apakah saya berpikir bahwa keadilan telah dijalankan? Tidak,” kata Johnson kepada wartawan. “Saya pikir kota ini masih berhutang permintaan maaf.”
Jaksa belum menanggapi permintaan untuk memberikan komentar atas pernyataan tersebut. (VOA) berita terbaru dari Lelemuku.com