Komisi X DPR RI Dukung Pembangunan GOR di Kepulauan Tanimbar
pada tanggal
Friday, June 21, 2019
Edit
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) agar lebih giat melakukan perekrutan atlet-atlet dari daerah-daerah seluruh Indonesia serta membangun fasilitas olahraga di daerah 3T atau tertinggal, terdepan dan terluar.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, salah satu daerah 3T yang disorot adalah Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku yang sebelumnya melalui Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Tanimbar, Corneles Batmomolin S.Sos, telah menyerahkan proposal pembangunan GOR kepada dirinya.
"Kemarin kami juga menerima kunjungan dan mendengar dari Kabupaten Tanimbar. Di daerah itu banyak prestasi tapi tidak ada satu pun Gedung Olah Raga (GOR). Kami mendukung ke depan untuk daerah-daerah memilik banyak bibit atlet namun terpencil untuk mendapat prioritas," ungkap Ketua Umum Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) tersebut saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi X DPR RI dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi beserta jajaran membahas masalah anggaran tahun 2020 di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (19/6/2019).
Dikatakan komisi yang membidangi pendidikan, pemuda, olahraga, parawisata, kebudayaan dan ekonomi kreatif itu mengharapkan Kemenpora agar dapat mendukung hal itu sehingga, upaya mereka untuk lebih giat dalam melakukan perekrutan atlet-atlet dari daerah seluruh Indonesia dapat terlaksana.
"Kami mewakili dari daerah 3T menyadari banyak sekali bibit-bibit atlet berbakat dari daerah kami. Dan kami juga mendapat informasi bahwa di Kabupaten Tanimbar mempunyai banyak prestasi tetapi tidak ada satu pun GOR yang dibangun," ujar Hetifah.
Hetifah menegaskan, kedepannya Komisi X DPR akan mendukung daerah-daerah terpencil yang memilik banyak bibit atlet agar mendapat prioritas. Ia juga mengapresiasi program yang telah dijalankan Kemenpora, diantaranya yaitu pembagian bola kepada klub-klub olahraga.
"Saya berharap bantuan tersebut dapat lebih ditingkatkan di tahun 2020," harap politisi senior Partai Golkar tersebut.
Selanjutnya Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tersebut mengatakan, pihaknya mewakili Daerah Tertinggal Terdepan dan Terluar (3T) menyadari banyak sekali bibit-bibit atlet berbakat dari daerah termasuk Kaltim.
Perempuan berhijab kelahiran Bandung, Jawa Barat, 30 Oktober 1964 ini juga mengapresiasi program yang telah dijalankan Kemenpora seperti pembagian bola kaki untuk klub-klub sepakbola di Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur beberapa waktu lalu. Dia berharap bantuan tersebut dapat ditingkatkan.
Sementara itu, selain menyampaikan besaran pagu indikatif anggaran Kemenpora tahun 2020 yakni sebesar Rp 1,4 triliun, Menpora Imam Nahrowi juga mengungkapkan bahwa anggaran tersebut masih kurang dan Kemenpora telah mengusulkan agar ada penambahan anggaran.
"Setelah dilakukan analisa dan penelitian, ada kebutuhan anggaran pagu prioritas tahun 2020 sebesar Rp. 555,4 miliar," kata dia.
Menpora juga memaparkan beberapa program di Kemenpora tahun depan. Proyek prioritas seperti, penguatan promosi Germas melalui kampanye olahraga tradisional, kampanye olahraga olimpiade di sekolah dan perguruan tinggi, kampanye olahraga massal.
"Proyek prioritas tersebut seperti penguatan promosi Germas melalui kampanye olahraga tradisional, kampanye olahraga olimpik di sekolah dan perguruan tinggi, kampanye olahraga massa. Proyek prioritas (lainnya) adalah pelatihan kewirausahaan. Melalui pemuda kader yang difasilitasi dalam pengembangan kewirausahaan," jelas Imam. (Albert Batlayeri)
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, salah satu daerah 3T yang disorot adalah Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku yang sebelumnya melalui Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Tanimbar, Corneles Batmomolin S.Sos, telah menyerahkan proposal pembangunan GOR kepada dirinya.
"Kemarin kami juga menerima kunjungan dan mendengar dari Kabupaten Tanimbar. Di daerah itu banyak prestasi tapi tidak ada satu pun Gedung Olah Raga (GOR). Kami mendukung ke depan untuk daerah-daerah memilik banyak bibit atlet namun terpencil untuk mendapat prioritas," ungkap Ketua Umum Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) tersebut saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi X DPR RI dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi beserta jajaran membahas masalah anggaran tahun 2020 di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (19/6/2019).
Dikatakan komisi yang membidangi pendidikan, pemuda, olahraga, parawisata, kebudayaan dan ekonomi kreatif itu mengharapkan Kemenpora agar dapat mendukung hal itu sehingga, upaya mereka untuk lebih giat dalam melakukan perekrutan atlet-atlet dari daerah seluruh Indonesia dapat terlaksana.
"Kami mewakili dari daerah 3T menyadari banyak sekali bibit-bibit atlet berbakat dari daerah kami. Dan kami juga mendapat informasi bahwa di Kabupaten Tanimbar mempunyai banyak prestasi tetapi tidak ada satu pun GOR yang dibangun," ujar Hetifah.
Hetifah menegaskan, kedepannya Komisi X DPR akan mendukung daerah-daerah terpencil yang memilik banyak bibit atlet agar mendapat prioritas. Ia juga mengapresiasi program yang telah dijalankan Kemenpora, diantaranya yaitu pembagian bola kepada klub-klub olahraga.
"Saya berharap bantuan tersebut dapat lebih ditingkatkan di tahun 2020," harap politisi senior Partai Golkar tersebut.
Selanjutnya Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tersebut mengatakan, pihaknya mewakili Daerah Tertinggal Terdepan dan Terluar (3T) menyadari banyak sekali bibit-bibit atlet berbakat dari daerah termasuk Kaltim.
Perempuan berhijab kelahiran Bandung, Jawa Barat, 30 Oktober 1964 ini juga mengapresiasi program yang telah dijalankan Kemenpora seperti pembagian bola kaki untuk klub-klub sepakbola di Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur beberapa waktu lalu. Dia berharap bantuan tersebut dapat ditingkatkan.
Sementara itu, selain menyampaikan besaran pagu indikatif anggaran Kemenpora tahun 2020 yakni sebesar Rp 1,4 triliun, Menpora Imam Nahrowi juga mengungkapkan bahwa anggaran tersebut masih kurang dan Kemenpora telah mengusulkan agar ada penambahan anggaran.
"Setelah dilakukan analisa dan penelitian, ada kebutuhan anggaran pagu prioritas tahun 2020 sebesar Rp. 555,4 miliar," kata dia.
Menpora juga memaparkan beberapa program di Kemenpora tahun depan. Proyek prioritas seperti, penguatan promosi Germas melalui kampanye olahraga tradisional, kampanye olahraga olimpiade di sekolah dan perguruan tinggi, kampanye olahraga massal.
"Proyek prioritas tersebut seperti penguatan promosi Germas melalui kampanye olahraga tradisional, kampanye olahraga olimpik di sekolah dan perguruan tinggi, kampanye olahraga massa. Proyek prioritas (lainnya) adalah pelatihan kewirausahaan. Melalui pemuda kader yang difasilitasi dalam pengembangan kewirausahaan," jelas Imam. (Albert Batlayeri)