Tembak Jatuh Pesawat Nirawak AS, Donald Trump Nilai Iran Lakukan Kesalahan Besar
pada tanggal
Friday, June 21, 2019
Edit
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald J. Trump menyatakan Kamis (20/06/2019) bahwa Iran telah melakukan kesalahan besar karena telah menembak jatuh MQ-4C Triton, pesawat tak berawak milik militer AS.
“Iran membuat kesalahan yang sangat besar,” ungkap Trump dalam twitternya @realDonaldTrump pada Kamis pagi waktu setempat.
Sementara juru bicara Gedung Putih di Washington D.C, Sarah Sanders mengatakan Trump mendapat laporan pada Rabu malam dan lagi Kamis pagi tentang insiden itu.
Dia mengatakan pemerintah juga akan tetap berhubungan dengan para anggota Kongres di Capitol Hill.
Para pejabat Amerika dan Iran saling menyalahkan mengenai terjadinya insiden itu.
Pasukan Pengawal Revolusi Iran mengatakan mereka menembak jatuh drone milik Amerika tersebut di atas wilayah udara Iran, namun menurut para pejabat AS berlangsung di wilayah udara internasional.
Menurut versi Iran, pesawat nirawak RQ-4 Global Hawk ditembak jatuh oleh pasukan paramiliter Garda Revolusi di atas provinsi Hormozgan, Iran Selatan, dekat Selat Hormuz.
Sementara militer AS menyebut penembakan itu sebagai serangan tak beralasan dan mengatakan serangan itu terjadi saat pesawat terbang di wilayah udara internasional di Selat Hormuz.
Juru bicara Komando Sentral AS, kapten Angkatan Laut Bill Urban mengatakan kepada VOA, saat itu tidak ada pesawat AS yang terbang di wilayah udara Iran. Namun ia menolak mengomentari lebih jauh insiden itu.
Militer AS mengatakan, Iran juga berusaha menembak jatuh sebuah pesawat nirawak AS pekan lalu, dan ketegangan antara kedua negara meningkat setelah terjadinya insiden serangan terhadap dua kapal tangki minyak di Teluk Oman. AS menuding Iran melakukannya, sementara Iran membantahnya.
Hubungan antara Iran dan AS memburuk sejak Presiden AS Donald, tahun lalu, mundur dari kesepakatan internasional yang membatasi program nuklir Iran dengan imbalan pelonggaran sanksi-sanksi.
Sanks-sanksi baru yang diberlakukan AS menekan perekonomian Iran. Iran mengancam dengan mengumumkan peningkatan produksi uranium yang diperkaya sementara mencari bantuan dari negara-negara Eropa untuk mengatasi tekanan AS. (Albert Batlayeri)
“Iran membuat kesalahan yang sangat besar,” ungkap Trump dalam twitternya @realDonaldTrump pada Kamis pagi waktu setempat.
Sementara juru bicara Gedung Putih di Washington D.C, Sarah Sanders mengatakan Trump mendapat laporan pada Rabu malam dan lagi Kamis pagi tentang insiden itu.
Dia mengatakan pemerintah juga akan tetap berhubungan dengan para anggota Kongres di Capitol Hill.
Para pejabat Amerika dan Iran saling menyalahkan mengenai terjadinya insiden itu.
Pasukan Pengawal Revolusi Iran mengatakan mereka menembak jatuh drone milik Amerika tersebut di atas wilayah udara Iran, namun menurut para pejabat AS berlangsung di wilayah udara internasional.
Menurut versi Iran, pesawat nirawak RQ-4 Global Hawk ditembak jatuh oleh pasukan paramiliter Garda Revolusi di atas provinsi Hormozgan, Iran Selatan, dekat Selat Hormuz.
Sementara militer AS menyebut penembakan itu sebagai serangan tak beralasan dan mengatakan serangan itu terjadi saat pesawat terbang di wilayah udara internasional di Selat Hormuz.
Juru bicara Komando Sentral AS, kapten Angkatan Laut Bill Urban mengatakan kepada VOA, saat itu tidak ada pesawat AS yang terbang di wilayah udara Iran. Namun ia menolak mengomentari lebih jauh insiden itu.
Militer AS mengatakan, Iran juga berusaha menembak jatuh sebuah pesawat nirawak AS pekan lalu, dan ketegangan antara kedua negara meningkat setelah terjadinya insiden serangan terhadap dua kapal tangki minyak di Teluk Oman. AS menuding Iran melakukannya, sementara Iran membantahnya.
Hubungan antara Iran dan AS memburuk sejak Presiden AS Donald, tahun lalu, mundur dari kesepakatan internasional yang membatasi program nuklir Iran dengan imbalan pelonggaran sanksi-sanksi.
Sanks-sanksi baru yang diberlakukan AS menekan perekonomian Iran. Iran mengancam dengan mengumumkan peningkatan produksi uranium yang diperkaya sementara mencari bantuan dari negara-negara Eropa untuk mengatasi tekanan AS. (Albert Batlayeri)