-->

Inilah 3 Pesan Joko Widodo ke Inpex untuk Kelancaran Proyek LNG Blok Masela

Inilah 3 Pesan Joko Widodo ke Inpex untuk Kelancaran Proyek LNG Blok MaselaJAKARTA, LELEMUKU.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut disetujuinya revisi Rencana Pengembangan atau Plant of Development (PoD) Proyek gas alam cair (LNG) Blok Masela di Laut Aru dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku dengan menyatakan 3 pesan yang harus ditepati Inpex Corporation sebagai operator pada proyek tersebut.

Menurut Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa perusahaan minyak dan gas (migas) asal Jepang itu harus mematuhi mendukung pemanfaatan produk dan bahan lokal Indonesia serta pekerjakan tenaga kerja lokal di Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) di Provinsi Maluku.

Khusus untuk tenaga lokal presiden mewajibkan Inpex melakukan pelatihan guna meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia (SDM) setempat.

"Pertama jalankan apa yang dipersyaratkan dalam persetujuan Menteri ESDM dalam POD; Kedua, bagaimana memaksimalkan konten lokal; Ketiga, bagaimana pengembangan sumber daya manusia (SDM) lokal yang ada di di sana. Jadi pemanfaatan tenaga kerja daerah diharapkan bisa dioptimalkan sehingga nanti ada training-training untuk meningkatkan kapabilitas SDM setempat," kata Dwi kepada wartawan pada Selasa (16/07/2019).

Presiden Jokowi kata Dwi, berharap dengan pengembangan kilang darat Blok Masela di Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel) Pulau Yamdena, rakyat Indonesia dapat menerima dampak besar pada investasi, terutama di wilayah Indonesia Timur.

“Selain itu akan ada multiflier efect, akan ada industri petrokimia di sana dengan memanfaatkan 150 kubik feet produksi migas dan kemungkian ada investasi sekitar 1,5-2 miliar dolar Amerika,” ungkap dia.

Ketua SKK Migas yang dilantik pada akhir 2018 lalui ini menyatakab bahwa proses revisi POD Blok Masela yang sudah dinyatakan bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme oleh Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK). Sehingga dirinya bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dan President-CEO Inpex Corporation Takayuki Ueda dapat dengan mulus menyampaikan hal ini ke Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta.

“Meskipun negosiasi alot akhirnya pada hari ini kita bisa menyelesaikan investasi yang sangat besar ini yang sangat berarti untuk Indonesia,” katanya.

Tujuan pihaknya menggandeng KPK agar mencegah potensi korupsi dalam pengembangan blok yang memiliki investasi besar dan penggunaan kontrak bagi hasil (PSC) cost recovery tersebut. Revisi PoD ini telah sesuai dengan rekomendasi dari SKK Migas setelah pihaknya menandatangani Head of Agreement (HoA) pada 16 Juni 2019 lalu.

Kini PoD yang dibuat berdasarkan HoA tersebut telah siap dieksekusi dan langkah selanjutnya dalam pengembangan Blok Masela ini adalah keputusan akhir investasi atau Final Investment Decision (FID) yang akan diselesaikan dalam 1 tahun kedepan.

Inpex Corporation melalui anak usahanya, Inpex Masela Ltd., telah menerima persetujuan secara resmi dari pemerintah Indonesia mengenai revisi PoD kilang gas alam cair Abadi yang telah diajukan pada 20 Juni 2019.

Dalam pengembangan proyek LNG Lapangan Abadi, Inpex diproyeksikan menghasilkan gas sebanyak 9,5 juta ton per tahun dalam bentuk LNG dan 150 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/mmscfd) untuk gas pipa. Pemegang Participating Interest di Blok Masela yaitu Inpex Masela Ltd. dengan porsi 65 persen dan Shell Upstream Overseas Services dengan 35 persen. (Albert Batlayeri)

Recent Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel