-->

Realisasi Investasi Penanaman Modal Triwulan II Tahun 2019 Tembus Rp200 Triliun

Realisasi Investasi Penanaman Modal Triwulan II Tahun 2019 Tembus Rp200 Triliun
JAKARTA, LELEMUKU.COM – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kembali menyampaikan data realisasi investasi untuk periode triwulan II tahun 2019 yang mencapai Rp 200,5 triliun, meningkat sebesar 13,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018. Dari total investasi tersebut, menyumbang 25,3% terhadap target tahun 2019, yaitu sebesar Rp 792 triliun. Capaian investasi periode ini berhasil menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 255.314 orang.

Selama triwulan II tahun 2019 realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 95,6 triliun (naik 18,6%) dan realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 104,9 triliun (naik 9,6%) dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018. Dengan terserapnya 141.153 orang pada proyek PMDN dan 114.161 orang pada proyek PMA.

“Jika dicermati angka realisasi triwulan II 2019, dibandingkan dengan realisasi triwulan I 2019 lalu, terlihat adanya kenaikan walau hanya tumbuh sekitar 2,8%. Ini mengindikasikan adanya peluang peningkatan realisasi investasi setelah semester I. Tentunya tidak lepas dari kondisi politik dalam negeri yang semakin stabil setelah penetapan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019 – 2024,” jelas Kepala BKPM Thomas Lembong dalam konferensi pers di kantor BKPM, Jakarta Selasa (30/07/2019).

BKPM juga merilis data realisasi investasi periode Semester I (Januari-Juni) tahun 2019 yang mencapai Rp 395,6 triliun, terdiri atas realisasi PMDN sebesar Rp 182,8 triliun (naik 16,4%) dan realisasi PMA sebesar Rp 212,8 triliun (naik 4,0%) dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dengan total penyerapan tenanga kerja mencapai 490.715 tenaga kerja Indonesia yang terserap.

”Realisasi investasi periode Januari-Juni 2019 masih didominasi sektor infrastruktur seperti transportasi, telekomunikasi, pembangkit listrik dan konstruksi. Terlihat juga bahwa investasi infrastruktur yang membutuhkan anggaran besar dan sifatnya multi-years, tetap ada realisasinya dengan kondisi ekonomi global dan regional yang penuh tantangan dan ketidakpastian,” lanjut Thomas.

Selama periode semester I tahun 2019 realisasi investasi di Pulau Jawa sebesar Rp 218,1 trilliun, naik 5,8% dari semester I tahun 2018 sebesar Rp 206,2 trilliun. Sedangkan realisasi investasi di luar Pulau Jawa sebesar Rp 177,5 trilliun atau meningkat 14,2% dari semester I tahun 2018 sebesar Rp 155,4 trilliun. Berdasarkan lokasi proyek (lima besar), antara lain: Jawa Barat (Rp 68,7 triliun, 17,4%); DKI Jakarta (Rp 54,5 triliun, 13,8%); Jawa Tengah (Rp 36,2 triliun, 9,1%); Jawa Timur (Rp 32,0 triliun, 8,1%); dan Banten (Rp 24,6 triliun, 6,2%).

“Satu hal yang cukup menggembirakan, realisasi investasi di luar Pulau Jawa meningkat, relatif lebih besar dari Pulau Jawa selama periode Januari – Juni 2019 ini. Semoga kondisi ini terus dikembangkan, untuk mewujudkan keseimbangan pertumbuhan wilayah di Indonesia,” ujar Thomas.

Lima negara teratas dengan realisasi investasi terbesar semester I tahun 2019, yaitu: Singapura (US$ 3,4 miliar, 23,9%); Jepang (US$ 2,4 miliar, 16,9%); R. R. Tiongkok (US$ 2,3 miliar, 16,2%); Hong Kong, RRT (US$ 1,3 miliar, 9,2%); dan Malaysia (US$ 1,0 miliar, 7,0%).

Berdasarkan sektor usaha, ada lima sektor usaha dengan nilai realisasi terbesar untuk periode semester I tahun 2019, antara lain: Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi (Rp 71,8 triliun, 18,0 %); Listrik, Gas dan Air (Rp 56,8 triliun, 14,4 %); Konstruksi (Rp 32,0 triliun, 8,2 %); Industri Makanan (Rp 31,9 triliun, 8,1%); serta Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran (Rp 31,0 triliun, 7,8%).

“Ke depan, BKPM akan meningkatkan pemantauan atas realisasi Perizinan Berusaha melalui sistem Online Single Submission (OSS) termasuk memfasilitasi permasalahan yang dihadapi para pelaku usaha dalam merealisasikan investasinya,” ujar Pelaksana Tugas Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Farah Ratnadewi Indriani.

BKPM juga mencatat realisasi investasi (PMDN & PMA) selama periode Triwulan II tahun 2019 berdasarkan lokasi proyek (lima besar) adalah: Jawa Barat (Rp 31,4 triliun, 15,6%); Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Rp 29,8 triliun, 14,9%); Jawa Timur (Rp 19,4 triliun, 9,7%); Jawa Tengah (Rp14,7 triliun, 7,4%) dan Banten (Rp 12,1 triliun, 6,0%). Sedangkan realisasi investasi (PMDN & PMA) periode Triwulan II tahun 2019 berdasarkan sektor usaha (5 besar) adalah: Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi (Rp 34,5 triliun, 17,2%), Listrik, Gas dan Air (Rp 23,7 triliun, 11,8%), Industri Makanan (Rp 17,2 triliun, 8,6%); Tanaman Pangan, Perkebunan, dan Peternakan (Rp 16,9 triliun, 8,4%); dan Pertambangan (Rp 15,1 triliun, 7,5%).

Lima besar negara dengan realisasi terbesar triwulan II tahun 2019, antara lain: Singapura (US$ 1,7 miliar, 24,5%); Jepang (US$ 1,2 miliar, 17,5%); R.R. Tiongkok (US$ 1,1 miliar, 16,2%); Hong Kong, RRT (US$ 0,7 miliar, 10,4%) dan Belanda (US$ 0,4 miliar, 5,3%). (PSP)

Recent Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel