-->

Rayakan 25 Tahun Tahbisan Episkopal, Uskup Mandagi Kunjungi Kepulauan Tanimbar

SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Uskup Keuskupan Diosis wilayah Amboina, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, M.S.C mengunjungi Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku untuk merayakan syukuran 25 tahun Episkopal atau tahbisan uskup yang jatuh tepat pada 18 September 1994 lalu.

Uskup Mandagi dalam sambutannya mengungkapkan perasaan gembira melihat antusias seluruh umat Katolik yang menyambut dan dirinya sangat terharu melihat seluruh masyarakat Tanimbar, termasuk umat Muslim dan Protestan yang ikut dalam penjemputan kedatangannya ke daerah dengan julukan Bumi Duan Lolat itu.

“Saya merasa gembira dan merasa terharu dengan datang di Kepulauan Tanimbar ini. Saya bersyukur ketika 25 tahun lalu saya datang disini dan tidak disangka-sangka saya masih bisa hidup selama 25 tahun disini, ini luar biasa. Saya hanya ingin menyampaikan terima kasih, terima kasih dan terima kasih,” ungkap dia pada Sabtu (21/12/2019).

Wakil Uskup Wilayah Tanimbar dan Maluku Barat Daya (MBD), Petrus Matruty, Pr pun mengatakan bahwa kedatangan Uskup Mandagi telah memberikan arti yang lebih dan telah memberika berkat yang melimpak kepada seluruh umat katolik di daerah tersebut.

“Kami semua percaya kehadiran bapak uskup membawa berkat yang melimpah, terima kasih untuk semua yang telah terlibat dalam acara penjemputan bapak uskup di hari ini,” katanya.

Rangkaian kunjungan dari Uskup selama tiga hari di Tanimbar, diantaranya selepas penjemputan memimpin Perayaan Sakramen Krisma di Paroki Hati Kudus Arui, Perayaan Krisma di Paroki Santo Matias Saumlaki Gereja Stasi Tritunggal Maha Kudus Sifnana dan Perayaan Syukur 25 tahun Episkopal di Gedung Natar Kaumpu pada Minggu (22/12/2019) dan pertemuan bersama pastores dan kembali ke Ambon pada Senin (23/12/2019.

Sebelumnya Uskup Mandagri ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 18 Desember 1975 di Manado dan setelah tahbisan, ia diangkat menjadi socius sekaligus pembina para calon anggota tarekat MSC di Karanganyar sejak 1976 hingga 1977. Ia kemudian ditugaskan Pastor Paroki Gereja Bunda Hati Kudus, Kemakmuran, Jakarta hingga tahun 1978.

Kemudian uskup 70 tahun ini kembali menjalani studi, kali ini di Leuven, Belgia sejak tahun 1978 hingga 1981, dan meraih gelar MA dalam Religios Studies pada tahun 1979 dan Lisensiat dalam Teologi Dogmatik pada tahun 1981. Sekembalinya ke Indonesia, ia ditugaskan menjadi dosen dogmatik di Seminari Tinggi Pineleng hingga tahun 1990. Antara tahun 1981 hingga 1982, ia juga kembali bertugas sebagai socius sekaligus pembina calon imam MSC, dan pada tahun 1982 hingga 1990 ia menjadi superior pembina Skolastikat MSC.

Sejak 1990 hingga 1994, ia menjadi Provinsial Provinsi MSC Indonesia. Pada 10 Juni 1994, Mgr. Mandagi ditunjuk oleh Paus Yohanes Paulus II untuk meneruskan kepemimpinan Mgr. Andreas Peter Cornelius Sol, M.S.C. di Keuskupan Amboina. Pada 18 September 1994, Mgr. Sol kemudian menjadi Penahbis Utama baginya, dengan didampingi oleh Uskup Auksilier Amboina bergelar Uskup Tituler Apisa Maius, Mgr. Josephus Tethool, M.S.C. dan Uskup Auksiler Ujung Pandang bergelar Uskup Tituler Amantia, Mgr. Johannes Liku Ada.

Dalam menjalankan kepemimpinannya, Uskup Mandagi langsung turun ke lapangan dalam menanggapi berbagai masalah yang ada dan menaruh juga fokus perhatian pada pendidikan calon imam serta pendidikan pada umumnya termasuk juga pendidikan umat. Selian itu, ia juga menempatkan kesehatan sebagai masalah utama umat dan masyarakat dan melihat betapa pentingnya Gereja terlibat dalam kehidupan dan pendidikan politik. (Laura Sobuber)

Recent Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel