-->

Polres MTB Berhasil Selesaikan Masalah Warga Desa Wowonda dan Kabiarat di Tanimbar

SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres) Maluku Tenggara Barat (MTB) di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, Kompol Lodevicus Tethool,S.H.M.H yang didampingi Kabag Ops Kompol H.Rumsory,S.Sos memimpin pelaksanaan rapat mediasi permasalahan antara warga Desa Wowonda dan Kabiarat Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel) di ruang rapat Polres MTB pada Sabtu (15/2/2020).

Permasalahan tersebut dipicuh oleh kisah cinta antara remaja lelaki Desa Wowonda inisial DY dengan seorang remaja perempuan Desa Kabiarat inisial BS yang berujung terjadinya perkelahian pelajar dari kedua desa tersebut sehingga meluas sampai antar warga kedua desa.

Bergerak cepat, itulah yang dilakukan Polres MTB dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.

Para Pemerintah Desa (Pemdes) kedua desa, para pelajar yang terlibat perkelahian serta keluarga dari anak – anak pelajar tersebut, diundang untuk mengikuti rapat mediasi penyelesaian masalah dimaksud.

Dalam rapat mediasi, Waka Polres menyampaikan beberapa hal, diantaranya dirinya sangat sedih atas peristiwa yang terjadi, karena kedua desa baik Wowonda dan Kabiarat sesuai tatanan adat istiadat dari para leluhur yang dimana kedua desa adalah saudara ibarat kaka dan adik.

Ia pun meminta untuk jangan pernah menyelesaikan suatu permasalahan dengan kekerasan namun serahkanlah untuk ditangani secara hukum, tidak ada permasalahan yang tidak dapat diselesaikan, laporkan kepada pihak terkait apabila ada permasalahan.

Pemerintah desa jangan menjadi provokator atau pemicu dari suatu permasalahan serta kesadaran bersama, baik pemerintah desa, tua – tua adat,tokoh pemuda,tokoh masyarakat, ketua rukun untuk menjaga situasi kamtibmas didalam desa.

“Situasi aman sangat dibutuhkan Pemerintah guna untuk kelanjutan pembangunan, adanya hubungan keluarga,sehingga permasalahan ini diselesaikan secara adat istiadat dan belajar terus, sehingga kelak nanti akan menjadi tuan di Negeri sendiri,” pinta Tethool.

Sementara itu, dari kegiatan mediasi tersebut adanya hubungan keluarga, maka kedua desa bersepakat untuk berdamai dan diselesaikan secara adat. Diakhir kegiatan,saling berpelukan dan meneteskan air mata antara kedua warga desa, selama kegiatan mediasi, situasi berlangsung baik, aman dan lancar. (HumasPolresMTB)

Recent Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel