Amon Djobo Apresiasi Para Pejabat Pensiun dan Masuki Purna Bhakti di Pemkab Alor
pada tanggal
Thursday, May 7, 2020
Edit
KALABAHI, LELEMUKU.COM — Para pejabat di Jajaran Pemerintah Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai satu per satu pension dari jabatannya maupun memasuki masa purna bhakti dari Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagimana dialami oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Alor, Viktor Tanghana, SH, yang mengakhir masa tugasnya pada 01 Mei 2020 dan serah terima jabatannya pada hari ini, Senin (04/5) pagi.
Bupati Alor, Drs. Amon Djobo, - yang juga teman se-angkatan CPNSD menghadiri dan memberikan sambutan serta cendera mata kepada pejabat yang sudah mengabdikan diri selama 32 tahun di Kabupaten Alor.
Dalam sambutannya, Bupati Djobo mengisahkan pengalaman kerja bersama yang lebih didasari pada rasa rindu dan cinta terhadap daerah, sehingga dalam keadaan sulit pun masih bekerja dengan sungguh-sungguh hingga pada masa sekarang ini.
Dikisahkannya, bahwa pada masa-masa kerja awal 30-an tahun silam, Kabupaten Alor dianggap oleh daerah lain sebagai wilayah kerja yang penuh dengan kekelaman, di mana lebih banyak diceritakan hal-hal yang buruk dan sangat menakutkan.
“Teman-teman semua, waktu Om Diab, -panggilan akrab Bapak Viktor Sadyab Tanghana dan saya kerja itu, sebagai PNS dengan SK NIP 01 dari Depdagri orang luar menilai, bahwa lebih baik bekerja di neraka dari pada bekerja ke Alor. Mereka anggap sebagai tempat penghukuman dan sulit kembali. Tapi dalam tekanan itu, kami senagkatan semuanya bekerja dengan keras dan sungguh-sungguh, termasuk seangkatan kami, Ibu Bethy Lahal yang sudah pindah di Bali,” kisah Drs. Amon Djobo mengawali karier birokrasi di masa-masa sulit tempoe doeloe.
Meskipun demikian, dirinya merasa bersyukur bersama rekan kerjanya yang pension ini, bahwa masih diberikan berkat umur panjang dan mengakhiri masa tugas dengan baik.
“Puji Tuhan dan syukur, karena Om Diab diberikan umur panjang dan bisa mengakhiri masa tugas dengan baik, karena banyak juga teman-teman dan birokrasi yang tidak sampai pada masa pengabdian akhir, karena sakit dan lain sebagainya,” sebut Bupati Djobo.
Bupati Djobo juga memuji kinerja Kadis Dukcapil ini, karena beberapa kali mampu bekerja dalam suasana tekanan mampu menjalankan tugas dengan baik, termasuk ketika mengawal proses Pemilihan Umum Presiden, DPR/ DPRD dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dari data yang sangat amburadul dari 17 kecamatan/ kelurahan da 175 desa.
Belajar dari pengalaman mengabdi birokrat Sadiab Tanghana, yang memiliki darah politik karena ayahnya mantan Ketua DPRD Alor, Bupati Djobo berpesan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dinas, Metusalak Salmay, SH agar mengikuti contoh dan kinerja yang sudah ditunjukan oleh Mantan Kadis Tanghana, sekaligus juga bagi para pejabat junior (yang masih muda) agar menunjukan prestasi kerja dan motivasi kerja yang tinggi bagi daerah.
“Dulu, di jaman kami dengan Om Diab, gelar yang paling tinggi kami sudah. Sarjana S1 semua. Itu yang paling tinggi. Kami tidak membangga-banggakan gelar tapi kerja dengan sungguh-sungguh karena rasa rindu dan cinta daerah ini. Sekarang sudah gelar sampai S2 jadi harus tunjukan prestasi kerja. Jangan sebaliknya tidak mau bekerja hanya bias di media social saja,”tutur Bupati Djobo mengingatkan.
Proses acara penunjukan jabatan Pelaksana Tugas dan penyerahan cendera mata tersebut dihadiri oleh Kepala Bagian Umum Setda Alor, Simon Atalo, S.Sos dan pejabatat eselon III dan IV linkup Dukcapil Alor dengan tetap mengikuti aturan protocol kesehatan duduk menjaga jarak.
Dikhabarkan juga bahwa pada 2020 ini beberapa pejabat eselon dua yang sedang menduduki pucuk pimpinan daerah di dinas, badan dan kantor memasuki masa pension, sehingga Bupati Alor, Drs. Amon Djobo yang masih mengabdi hingga 2024 sangat mengharapkan para pejabat penggantinya dapat memahami tugas dan bekerja membangun daerah Kabupaten Alor. (SetdaAlor).
Bupati Alor, Drs. Amon Djobo, - yang juga teman se-angkatan CPNSD menghadiri dan memberikan sambutan serta cendera mata kepada pejabat yang sudah mengabdikan diri selama 32 tahun di Kabupaten Alor.
Dalam sambutannya, Bupati Djobo mengisahkan pengalaman kerja bersama yang lebih didasari pada rasa rindu dan cinta terhadap daerah, sehingga dalam keadaan sulit pun masih bekerja dengan sungguh-sungguh hingga pada masa sekarang ini.
Dikisahkannya, bahwa pada masa-masa kerja awal 30-an tahun silam, Kabupaten Alor dianggap oleh daerah lain sebagai wilayah kerja yang penuh dengan kekelaman, di mana lebih banyak diceritakan hal-hal yang buruk dan sangat menakutkan.
“Teman-teman semua, waktu Om Diab, -panggilan akrab Bapak Viktor Sadyab Tanghana dan saya kerja itu, sebagai PNS dengan SK NIP 01 dari Depdagri orang luar menilai, bahwa lebih baik bekerja di neraka dari pada bekerja ke Alor. Mereka anggap sebagai tempat penghukuman dan sulit kembali. Tapi dalam tekanan itu, kami senagkatan semuanya bekerja dengan keras dan sungguh-sungguh, termasuk seangkatan kami, Ibu Bethy Lahal yang sudah pindah di Bali,” kisah Drs. Amon Djobo mengawali karier birokrasi di masa-masa sulit tempoe doeloe.
Meskipun demikian, dirinya merasa bersyukur bersama rekan kerjanya yang pension ini, bahwa masih diberikan berkat umur panjang dan mengakhiri masa tugas dengan baik.
“Puji Tuhan dan syukur, karena Om Diab diberikan umur panjang dan bisa mengakhiri masa tugas dengan baik, karena banyak juga teman-teman dan birokrasi yang tidak sampai pada masa pengabdian akhir, karena sakit dan lain sebagainya,” sebut Bupati Djobo.
Bupati Djobo juga memuji kinerja Kadis Dukcapil ini, karena beberapa kali mampu bekerja dalam suasana tekanan mampu menjalankan tugas dengan baik, termasuk ketika mengawal proses Pemilihan Umum Presiden, DPR/ DPRD dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dari data yang sangat amburadul dari 17 kecamatan/ kelurahan da 175 desa.
Belajar dari pengalaman mengabdi birokrat Sadiab Tanghana, yang memiliki darah politik karena ayahnya mantan Ketua DPRD Alor, Bupati Djobo berpesan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dinas, Metusalak Salmay, SH agar mengikuti contoh dan kinerja yang sudah ditunjukan oleh Mantan Kadis Tanghana, sekaligus juga bagi para pejabat junior (yang masih muda) agar menunjukan prestasi kerja dan motivasi kerja yang tinggi bagi daerah.
“Dulu, di jaman kami dengan Om Diab, gelar yang paling tinggi kami sudah. Sarjana S1 semua. Itu yang paling tinggi. Kami tidak membangga-banggakan gelar tapi kerja dengan sungguh-sungguh karena rasa rindu dan cinta daerah ini. Sekarang sudah gelar sampai S2 jadi harus tunjukan prestasi kerja. Jangan sebaliknya tidak mau bekerja hanya bias di media social saja,”tutur Bupati Djobo mengingatkan.
Proses acara penunjukan jabatan Pelaksana Tugas dan penyerahan cendera mata tersebut dihadiri oleh Kepala Bagian Umum Setda Alor, Simon Atalo, S.Sos dan pejabatat eselon III dan IV linkup Dukcapil Alor dengan tetap mengikuti aturan protocol kesehatan duduk menjaga jarak.
Dikhabarkan juga bahwa pada 2020 ini beberapa pejabat eselon dua yang sedang menduduki pucuk pimpinan daerah di dinas, badan dan kantor memasuki masa pension, sehingga Bupati Alor, Drs. Amon Djobo yang masih mengabdi hingga 2024 sangat mengharapkan para pejabat penggantinya dapat memahami tugas dan bekerja membangun daerah Kabupaten Alor. (SetdaAlor).