Amon Djobo Ungkap 2020 Jadi Tahun Penuh Kesulitan dan Tantangan Hidup
pada tanggal
Thursday, May 7, 2020
Edit
KALABAHI, LELEMUKU.COM - Bupati Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Drs. Amon Djobo menyatakan bahwa tahun 2020 merupakan tahun yang penuh serba kesulitan sebab hal ini bukan saja dialami oleh Kabupaten Alor, tapi juga kabupaten dan kota se-Nusa Tenggara Timur, Indonesia hingga penjuru dunia.
“Terus terang tahun ini (2020) merupakan tahun yang penuh kesulitan, serempet-serempet berbahaya atau saya sebut Very Very Closed (VVC), di mana terjadi wabah dunia yang sangat mempengaruhi ekonomi dunia dan akan berpengaruh pada berbagai aspek kehidupan,” ungkap Bupati Djobo dengan sedikit berbahasa asing, ketika menggelar Jumpa Pers bersama sejumlah wartawan media elektronik di ruang kerjanya, Rabu (22/4/2020) di Ruang Kerjanya.
Digambarkannya, -diminta kepada para “kuli tinta” untuk menulis, bahwa memasuki 2020, yang disebutnya VVC itu, tantangan hidup yang dihadapai masyarakat dan pemerintah datang silih berganti dan sangat riskan dalam mengambil keputusan, termasuk setelah penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020, yang ditetapkan bersama DPRD Alor pada 31 November 2019 lalu.
Sehingga Pemerintah Pusat telah mengambil kebijakan anggaran dengan realokasi refocusing (pergeseran) APBD dan Dana Alokasi Khusus (DAK) pada beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Meskipun demikian suasana tersebut tidak boleh disikapi dengan perasaan takut, panik, dan menghindar, tapi dihadapi dengan langkah-langkah staretegis.
Pula diharapkan, masyarakat Kabupaten Alor agar memahami jalannya pembangunan infrastuktur yang tidak berjalan secara normal, dikarenakan skala prioritas pada tiga aspek, masing-masing: di Bidang Kesehatan pada Penanganan Pandemi Covid-19 sebesar Rp 8 Milyard lebih, Pembentukan Jaringan Pengamanan Sosial (JPS) sebesar Rp 1,5 Milyard, dan Bantuan Ekonomi masyarakat senilai Rp 5 Milyard dari total anggaran Rp 15,8 Milyard. Dana tersebut akan didistribusi pada penanganan tingkat kabupaten, kecamatan, desa dan kelurahan.
Bupati Djobo juga menandaskan, bahwa penanganan Virus Corona ini, bila eskalasi meningkat pada beberapa bulan ke depan, maka akan tidak menutup kemungkinan diadakan revisi anggaran atau penambahan anggaran berdasarkan pergeseran-pergeseran dari OPD. Sebaliknya eskalasi menurun maka anggaran itu sudah cukup.
Pamong Praja tulen yang sudah makan asam garam menangani berbagai gejolak dan dinamika daerah ini memerintah kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang melayani masyarakat penderita dampak Covid-19 bekerja dengan kemuliaan hati, sehingga masalah sebesar apa pun tidak akan menjadi batu sandungan, tapi menjadi batu penjuru di kemudian hari.
Hal ini, menurut Djobo, bukan berarti tidak boleh atau takut bekerja tapi bekerja dengan penuh kehati-hatian dan tetap waspada, karena melihat situasi yang tidak mudah sebagaimana dikatakan sebagai tahun serba sulit atau tahun kelam (very very close).
Mantan Asisten Administrasi Kepegawaian dan Keuangan ini berasumsi, bahwa penerimaan daerah juga akan menurun 45 persen dari target Rp 75 milyard. Di mana dalam keadaan normal saja dari realiasi mencapai Rp 65 Milyard.
Hal terbut bisa dimaklumi tahun ini, karena pos-pos penerimaan menurun atau tidak berjalan, di antaranya pajak dan retribusi.
Informasi Resmi Pemerintah Daerah ini, perlu disimak dan diikuti masyarakat, sehingga bila beberapa program pada 2019 tidak dapat dijalankan karena menyelamatkan nyawa manusia dari bahaya Covid-19 ini dapat diterima dengan baik dan tidak menyalahkan Pihak Pemerintah pada kondisi wabah dunia Sangat Sangat Tertutup (VVC) atau ungkapan lainnya Year of Grazing Danger, Tahun Serempet Bahaya sama seperti kejadian-kejadian kekelaman dunia sebelumnya.
Bupati Djobo Berterimakasih kepada Berbagai Pihak, termasuk Awak Media yang telah Membantu Pemda Atasi Covid-19
Bupati Djobo yang dikenal disiplin dalam keadaan apa pun ini juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah turut membantu Pemerintah Daerah (Pemda) dalam penanganan Covid-19, di antaranya Pihak TNI dan Polri, LSM, Peguyuban di dalam dan luar Alor dan juga Insan Pers.
Kepada insan pers yang telah mempublikasikan berbagai berita dan keadaan daerah, sehingga masyarakat diedukasi dengan baik dan terhidar dari serangan mematikan Covid-19 disampaikan terima kasih, karena sudah membantu Pemda menyebarkan informasi yang berguna bagi keselamatan banyak orang atau berdampak kemanusiaan.
Keberadaan media-media tersebut, baik di dalam daerah (lokal) maupun regional, bahkan nasional telah menjadi corong yakni menjadi mulut dan telinga pemerintah sehingga masyarakat bisa mengikuti dan mencermati serta mengambil tindakan-tindakan atau berperilaku yang baik agar tetap sehat dan selamat. (SetdaAlor).
“Terus terang tahun ini (2020) merupakan tahun yang penuh kesulitan, serempet-serempet berbahaya atau saya sebut Very Very Closed (VVC), di mana terjadi wabah dunia yang sangat mempengaruhi ekonomi dunia dan akan berpengaruh pada berbagai aspek kehidupan,” ungkap Bupati Djobo dengan sedikit berbahasa asing, ketika menggelar Jumpa Pers bersama sejumlah wartawan media elektronik di ruang kerjanya, Rabu (22/4/2020) di Ruang Kerjanya.
Digambarkannya, -diminta kepada para “kuli tinta” untuk menulis, bahwa memasuki 2020, yang disebutnya VVC itu, tantangan hidup yang dihadapai masyarakat dan pemerintah datang silih berganti dan sangat riskan dalam mengambil keputusan, termasuk setelah penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020, yang ditetapkan bersama DPRD Alor pada 31 November 2019 lalu.
Sehingga Pemerintah Pusat telah mengambil kebijakan anggaran dengan realokasi refocusing (pergeseran) APBD dan Dana Alokasi Khusus (DAK) pada beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Meskipun demikian suasana tersebut tidak boleh disikapi dengan perasaan takut, panik, dan menghindar, tapi dihadapi dengan langkah-langkah staretegis.
Pula diharapkan, masyarakat Kabupaten Alor agar memahami jalannya pembangunan infrastuktur yang tidak berjalan secara normal, dikarenakan skala prioritas pada tiga aspek, masing-masing: di Bidang Kesehatan pada Penanganan Pandemi Covid-19 sebesar Rp 8 Milyard lebih, Pembentukan Jaringan Pengamanan Sosial (JPS) sebesar Rp 1,5 Milyard, dan Bantuan Ekonomi masyarakat senilai Rp 5 Milyard dari total anggaran Rp 15,8 Milyard. Dana tersebut akan didistribusi pada penanganan tingkat kabupaten, kecamatan, desa dan kelurahan.
Bupati Djobo juga menandaskan, bahwa penanganan Virus Corona ini, bila eskalasi meningkat pada beberapa bulan ke depan, maka akan tidak menutup kemungkinan diadakan revisi anggaran atau penambahan anggaran berdasarkan pergeseran-pergeseran dari OPD. Sebaliknya eskalasi menurun maka anggaran itu sudah cukup.
Pamong Praja tulen yang sudah makan asam garam menangani berbagai gejolak dan dinamika daerah ini memerintah kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang melayani masyarakat penderita dampak Covid-19 bekerja dengan kemuliaan hati, sehingga masalah sebesar apa pun tidak akan menjadi batu sandungan, tapi menjadi batu penjuru di kemudian hari.
Hal ini, menurut Djobo, bukan berarti tidak boleh atau takut bekerja tapi bekerja dengan penuh kehati-hatian dan tetap waspada, karena melihat situasi yang tidak mudah sebagaimana dikatakan sebagai tahun serba sulit atau tahun kelam (very very close).
Mantan Asisten Administrasi Kepegawaian dan Keuangan ini berasumsi, bahwa penerimaan daerah juga akan menurun 45 persen dari target Rp 75 milyard. Di mana dalam keadaan normal saja dari realiasi mencapai Rp 65 Milyard.
Hal terbut bisa dimaklumi tahun ini, karena pos-pos penerimaan menurun atau tidak berjalan, di antaranya pajak dan retribusi.
Informasi Resmi Pemerintah Daerah ini, perlu disimak dan diikuti masyarakat, sehingga bila beberapa program pada 2019 tidak dapat dijalankan karena menyelamatkan nyawa manusia dari bahaya Covid-19 ini dapat diterima dengan baik dan tidak menyalahkan Pihak Pemerintah pada kondisi wabah dunia Sangat Sangat Tertutup (VVC) atau ungkapan lainnya Year of Grazing Danger, Tahun Serempet Bahaya sama seperti kejadian-kejadian kekelaman dunia sebelumnya.
Bupati Djobo Berterimakasih kepada Berbagai Pihak, termasuk Awak Media yang telah Membantu Pemda Atasi Covid-19
Bupati Djobo yang dikenal disiplin dalam keadaan apa pun ini juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah turut membantu Pemerintah Daerah (Pemda) dalam penanganan Covid-19, di antaranya Pihak TNI dan Polri, LSM, Peguyuban di dalam dan luar Alor dan juga Insan Pers.
Kepada insan pers yang telah mempublikasikan berbagai berita dan keadaan daerah, sehingga masyarakat diedukasi dengan baik dan terhidar dari serangan mematikan Covid-19 disampaikan terima kasih, karena sudah membantu Pemda menyebarkan informasi yang berguna bagi keselamatan banyak orang atau berdampak kemanusiaan.
Keberadaan media-media tersebut, baik di dalam daerah (lokal) maupun regional, bahkan nasional telah menjadi corong yakni menjadi mulut dan telinga pemerintah sehingga masyarakat bisa mengikuti dan mencermati serta mengambil tindakan-tindakan atau berperilaku yang baik agar tetap sehat dan selamat. (SetdaAlor).