-->

GPM Dukung New Normal di Tanimbar

SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Gereja Protestan Maluku (GPM) Klasis Tanimbar Selatan (Tansel) di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku melakukan peneguhan sebanyak 52 anggota sidi baru jemaat pada Minggu (07/06/2020).

Peneguhan ke 52 anggota sidi jemaat tersebut, terdiri dari 20 orang di Gereja Ebenhaezer, 14 orang di Gereja Damai dan 16 orang di Balai Pembinaan Umat (BPU) Sejahtera berjalan lancar sesuai protocol kesehatan guna mencegah penyebaran Virus Corona (COVID-19), seperti menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan sebelum memasuki gedung gereja.

“GPM turut mendukung pemerintah dalam pencegahan COVID-19, sehingga sidi jemaat yang seharusnya kita gelar pada perayaan jumat agung pada perayaan paskah kristus, kita sesuaikan hingga waktu Tuhan saat ini,” kata Ketua Majelis Jemaat GPM Saumlaki, Pdt. Ny. A. Ch. A. Sabono, S.Th saat memimpin ibadah peneguhan sidi secara virtual dari Gereja Ebenhaezer.

Ia pun mengajak seluruh jemaat untuk bersyukur sebab MPH GPM Sinode telah memberikan arahan dan petunjuk untuk pelaksanaan berbagai agenda pelayanan gereja, namun disadari masih dalam situasi pandemic, maka dianjurkan kepada anggota sidi baru tidak melakukan acara atau pesta syukuran peneguhan sidi.

“Mari kita berharap dan terus berdoa, semoga kita senantiasa berada dalam lindungan kasih Allah serta terus terjaga dan terhindar dari segala hal yang tidak kita inginkan, Tuhan Yesus Memberkati,” Ajak Sabono.

Kemudian dalam mendukung new normal atau tatanan kehidupan baru mengatasi COVID-19, pelaksaan peneguhan anggota sidi jemaat baru dilakukan secara pengantian hingga Minggu (28/06/2020), pelayanan baptisan kudus akan dilaksanakan pada Bulan Juli 2020, kunjungan pastoral dilaksanakan pada minggu III dan IV Bulan Juni, perjamuan kudus dilaksanakan pada minggu pertama Bulan Juli 2020 dengan metode sebelumnya, yaitu tetap dari rumah.
Selanjutnya dalam menunjang ibadah minggu pada masing-masing keluarga, maka pelaksanaan ibadah secara live dengan media TV Kabel akan tetap dilakukan pada satu tempat ibadah, yaitu Gereja Ebenhaezer dengan melibatkan pendeta dan majelis tugas mingguan.

Khusus untuk pelayanan dengan pengeras suara ‘Toa’ dianjurkan agar hanya diperuntukkan bagi sentuhan rohani pagi dan malam dengan tetap mempertimbangkan keberagaman dan kenyamanan semua umat di lingkungan sekitar. (Laura Sobuber)

Recent Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel