Mohammad Uswanas Pimpin Presentasi TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik 2020
pada tanggal
Sunday, July 19, 2020
Edit
FAKFAK,LELEMUKU.COM – Pemerintah Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat melaksanakan Video Conference (Vidcon) dengan Tim Panel Independen (TPI), Kamis (16/7/202).
Kegiatan yang digelar Kementerian PAN RB ini terkait inovasi BELA KACA ( Bebas Malaria Kampung Bercahaya) dalam pencapaian Top 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tingkat nasional dilingkungan Kementrian/Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN dan BUMD Tahun 2020.
Mengawali Vidio Converence tersebut dilakukan pemutaran Vidio Provil Kabupaten Fakfak secara umum, selanjutnya Bupati Fakfak DR. Drs. Mohammad Uswanas M.Si memaparkan tentang latar belakang, Konsep dan tujuan, serta Strategi Inovasi BELA KACA yaitu diawali pada tahun 2017 API (Annual Parasite Insident) di Fakfak tercatat 1.743 kasus, kelompok Ibu Hamil berisiko 13 kasus, bayi 34 kasus, balita 139 kasus dan anak 158 kasus.
Menurut Bupati Pengendalian bersifat rutin diakibatkan karena masih sulitnya akses pelayanan dan tenaga yang belum merata pada saat itu, kemudian mencoba mendefinisikan berbagai konsep sebagai bagian upaya Pemerintah agar tidak bertambah ancaman malaria sehingga selaras dengan visi dan misi Bupati Fakfak.
“Dengan demikian kami membuat inovasi BELA KACA harapannya adalah mempercepat penurunan kasus malaria menuju eliminasi malaria di kabupaten Fakfak tahun 2023,”ujar Bupati.
Pada sesi dialog, Tim Panel menyampaikan ucapan selamat kepada Kabupaten Fakfak atas capaian Top 99 dalam kompetisi inovasi pelayanan publik, dan berharap agar Kabupaten Fakfak bisa masuk ke Top 45.
Prof Dr. Eko Prasojo selaku Tim menanyakan kepada Bupati terkait kunci keberhasilan dari program inovasi BELA KACA dan bagaimana cara merekrut kader-kader Penggeraknya atau mungkin melibatkan tokoh-tokoh masyarakat serta komitmen dari puskesmas untuk mencegah dan mengobati malaria.
Bupati menjelaskan, untuk kasus malaria di Papua ini endemis sehingga menjadi masalah yang serius di masyarakat karena banyak di daerah-daerah yang masih terisolir.
“Tetapi syukur pemerintah membangun infrastruktur termasuk kesehatan, dengan membangun 10 puskesmas memperbaiki fasilitas RSUD, Pustu dan Polindes,”jelasnya.
Dikatakannya, Kader penggerak kesehatan direkrut melalui pendekatan dengan kriteria yang dikembangkan oleh Dinas Kesehatan serta banyak melibatkan kader yang ada dikampung-kampung, tambahnya.
Vidcon yang dimulai pada pukul 09.00 WIT berjalan lancar dan sukses, dan di akhir vidcon Tim panel Independent (TPI) mengharapkan kasus malaria di Fakfak semakin berkurang dari tahun ke tahun. Turut hadir mendamping Bupati dalam Vidcon tersebut Kadis Kesehatan Kabupaten Fakfak Gondo Suprapto, Inovator Nani Sri Untari, SKM. (DiskominfostaperFakfak)
Kegiatan yang digelar Kementerian PAN RB ini terkait inovasi BELA KACA ( Bebas Malaria Kampung Bercahaya) dalam pencapaian Top 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tingkat nasional dilingkungan Kementrian/Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN dan BUMD Tahun 2020.
Mengawali Vidio Converence tersebut dilakukan pemutaran Vidio Provil Kabupaten Fakfak secara umum, selanjutnya Bupati Fakfak DR. Drs. Mohammad Uswanas M.Si memaparkan tentang latar belakang, Konsep dan tujuan, serta Strategi Inovasi BELA KACA yaitu diawali pada tahun 2017 API (Annual Parasite Insident) di Fakfak tercatat 1.743 kasus, kelompok Ibu Hamil berisiko 13 kasus, bayi 34 kasus, balita 139 kasus dan anak 158 kasus.
Menurut Bupati Pengendalian bersifat rutin diakibatkan karena masih sulitnya akses pelayanan dan tenaga yang belum merata pada saat itu, kemudian mencoba mendefinisikan berbagai konsep sebagai bagian upaya Pemerintah agar tidak bertambah ancaman malaria sehingga selaras dengan visi dan misi Bupati Fakfak.
“Dengan demikian kami membuat inovasi BELA KACA harapannya adalah mempercepat penurunan kasus malaria menuju eliminasi malaria di kabupaten Fakfak tahun 2023,”ujar Bupati.
Pada sesi dialog, Tim Panel menyampaikan ucapan selamat kepada Kabupaten Fakfak atas capaian Top 99 dalam kompetisi inovasi pelayanan publik, dan berharap agar Kabupaten Fakfak bisa masuk ke Top 45.
Prof Dr. Eko Prasojo selaku Tim menanyakan kepada Bupati terkait kunci keberhasilan dari program inovasi BELA KACA dan bagaimana cara merekrut kader-kader Penggeraknya atau mungkin melibatkan tokoh-tokoh masyarakat serta komitmen dari puskesmas untuk mencegah dan mengobati malaria.
Bupati menjelaskan, untuk kasus malaria di Papua ini endemis sehingga menjadi masalah yang serius di masyarakat karena banyak di daerah-daerah yang masih terisolir.
“Tetapi syukur pemerintah membangun infrastruktur termasuk kesehatan, dengan membangun 10 puskesmas memperbaiki fasilitas RSUD, Pustu dan Polindes,”jelasnya.
Dikatakannya, Kader penggerak kesehatan direkrut melalui pendekatan dengan kriteria yang dikembangkan oleh Dinas Kesehatan serta banyak melibatkan kader yang ada dikampung-kampung, tambahnya.
Vidcon yang dimulai pada pukul 09.00 WIT berjalan lancar dan sukses, dan di akhir vidcon Tim panel Independent (TPI) mengharapkan kasus malaria di Fakfak semakin berkurang dari tahun ke tahun. Turut hadir mendamping Bupati dalam Vidcon tersebut Kadis Kesehatan Kabupaten Fakfak Gondo Suprapto, Inovator Nani Sri Untari, SKM. (DiskominfostaperFakfak)