-->

Inilah Isi Pidato Presiden Republik Dominika, Luis Abinader Corona di Debat Umum PBB ke 75


NEW YORK, LELEMUKU.COM -  Luis Rodolfo Abinader Corona, Presiden Republik Dominika dalam debat umum Sidang ke-75 Sidang Umum PBB di New York, Rabu 23 September 2020 mengatakan dunia berada dalam kondisi yang lebih baik daripada tahun 1945 karena sebagian besar upaya PBB.

"Multilateralisme sekarang lebih penting daripada sebelumnya karena COVID-19 dan krisis perubahan iklim dapat menyebabkan berbagai konflik lain. Semangat kolaboratif dan sistem yang lebih adil harus diterapkan dalam upaya menghentikan pandemi, memperluas pengobatan dan vaksinasi, dan membangun kembali apa yang telah dirusak oleh pandemi," ujar dia.

COVID-19 menghantam Republik Dominika dengan sangat parah karena sistem perlindungan sosialnya yang berbahaya. Pengeluaran sosial di negara ini adalah $ 604 per kapita, dibandingkan rata-rata $ 941 di wilayah tersebut.

Kesenjangan pemerataan negara hanya akan diperbaiki dengan berinvestasi di bidang kesehatan dan pendidikan, katanya, melaporkan bahwa Pemerintahnya meluncurkan program kesehatan masyarakat yang ambisius dan berencana untuk mempromosikan pendidikan berkualitas dengan menyediakan perangkat elektronik bagi siswa dan guru.

"Mendukung pemuda Republik Dominika adalah salah satu prioritas utama negara, bahwa pendidikan terbaik adalah pendidikan komprehensif yang mendorong siswa untuk berpartisipasi di bidang yang memengaruhi mereka," kata dia.

Ia juga menyoroti hubungan antara perdamaian. keamanan dan pembangunan, katanya untuk mencapai tujuan Pembangunan Berkelanjutan akan membutuhkan negara-negara maju untuk berkomitmen untuk mempercepat implementasi.

"Sebagian besar negara berkembang tertinggal dan negara berpenghasilan menengah seperti Republik Dominika menghadapi tantangan khusus karena kelemahan kelembagaan," katanya dengan mengatakan Agenda 2030 harus dimodifikasi sehingga menanggapi masalah yang dihadapi masing-masing negara.

Krisis COVID-19 menguji cita-cita pendiri Organisasi, katanya. Agar berhasil, komunitas internasional harus menciptakan kondisi untuk akses universal terhadap vaksin, tegasnya, menyebut peran WHO penting, dalam hal itu.

"Perserikatan Bangsa-Bangsa juga harus berbagi pengalaman pendidikan yang paling positif dan mengatasi kesenjangan digital. Beralih ke lingkungan, dia mengatakan Dewan Keamanan harus mempelajari faktor keamanan dalam konteks perubahan iklim lebih dalam. Peristiwa klimaks yang ekstrim dan sering memaksa Organisasi untuk mempertimbangkan fenomena seperti realitas umum dan berulang yang membutuhkan kesiapan," tutur dia.(PBB)

Recent Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel