-->

Inilah Pidato Presiden Guyana, Mohamed Irfaan Ali Saat Berbicara di Debat Umum PBB ke 75


NEW YORK, LELEMUKU.COM - Mohamed Irfaan Ali, Presiden Republik Koperasi Guyana dalam debat umum Sesi ke-75 Sidang Umum PBB di New York, Rabu 23 September 2020 mengucapkan terima kasih kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa karena telah mendukung keinginan demokratis Guyana.

"kami berjanji untuk mengejar inklusi politik dan memberlakukan reformasi kelembagaan untuk memastikan demokrasi, supremasi hukum, dan hak-hak konstitusional dilindungi," lata dia.

Dia juga mengatakan tidak peduli seberapa besar atau kecil, setiap negara mendapatkan satu suara yang sama di dalam Majelis Umum dan bahwa sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa berperan penting untuk mengentaskan kemiskinan dan kelaparan, serta menegakkan hak asasi manusia.

Namun, agar tetap relevan, susunannya dan Dewan Keamanan, harus mencerminkan realitas dunia, katanya, menyerukan peningkatan jumlah negara berkembang dengan kursi permanen di Dewan Keamanan.

Dia memperingatkan Majelis bahwa negara-negara berkembang terus menghadapi hambatan untuk mengakses pembiayaan pembangunan - pendanaan yang sangat penting untuk pencapaian Agenda 2030 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

"Multilateralisme juga penting untuk mengatasi tantangan global," katanya dengan menyerukan para pemimpin untuk bekerja sama dalam memberantas kemiskinan dalam segala bentuk dan dimensinya untuk memastikan tidak ada yang tertinggal.

Dia meminta Majelis Umum dan Dewan Ekonomi dan Sosial untuk memainkan peran yang lebih proaktif dalam mengkatalisasi kemitraan yang memastikan inisiatif ekonomi, lingkungan, dan sosial politik bersama dilakukan.

Upaya juga harus melindungi lembaga seperti Mahkamah Internasional, di mana Guyana sedang menunggu keputusan terkait yurisdiksi Pengadilan untuk mendengarkan kasus negara tersebut terkait sengketa teritorial dengan Venezuela.

Pandemi COVID-19 telah muncul sebagai tantangan terbesar yang dihadapi komunitas internasional, katanya, mencatat bahwa pandemi membalikkan keuntungan pada kesehatan, kemiskinan, dan pendidikan.

"Lebih dari sebelumnya, keputusan Perserikatan Bangsa-Bangsa sedang diuji dan terbukti bahwa tidak ada satu negara pun yang dapat mengatasi efek yang melemahkan sendirian," katanya, dengan menempatkan kepercayaan negaranya pada Organisasi untuk memastikan akses yang adil dan tepat waktu ke alat pencegahan.

Beralih ke perubahan iklim, dia mengatakan Guyana sedang menerapkan strategi pembangunan rendah karbon yang menempatkan negara itu pada jalur pembangunan yang berkelanjutan dan tahan iklim. (PBB)

Recent Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel