-->

Inilah Pidato Presiden Liberia, George Manneh Weah di Debat Umum PBB ke 75


NEW YORK, LELEMUKU.COM - George Manneh Weah, Presiden Republik Liberia, dalam debat umum Sesi ke-75 Sidang Umum PBB di New York pada Rabu 23 September 2020 mengatakan bahwa negara miskin dan kaya telah berdiri bersama dalam menghadapi pandemi COVID-19. S

"Sementara Afrika terhindar dari kematian berskala besar karena virus yang terlihat di tempat lain, benua ini masih terpukul keras. Liberia dan mitra pembangunannya telah membangun pengalaman epidemi Ebola di masa lalu untuk melancarkan tanggapan nasional yang kuat terhadap pandemi COVID-19. Alhasil, negara kini mampu mengejar rencana pemulihan ekonomi pasca-COVID ‑ 19 yang menyasar sektor pertanian dan pariwisata," kata dia.

Dia menyerukan peninjauan segera atas prioritas Perserikatan Bangsa-Bangsa sehingga Organisasi dapat tetap menjadi forum terdepan untuk perdamaian, resolusi konflik dan pencegahan perang.

Tinjauan semacam itu akan memungkinkan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk melipatgandakan upaya untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada tahun 2030.

Ia juga menyatakan pandemi COVID ‑ 19 telah menimbulkan masalah terkait di Liberia, termasuk peningkatan kekerasan berbasis  gender setelah penutupan sekolah.

"Untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah menyatakan kekerasan berbasis gender sebagai keadaan darurat nasional dan menunjuk jaksa penuntut khusus untuk membentuk daftar pelaku kejahatan gender, serta membentuk satuan tugas keamanan nasional untuk masalah tersebut," kata dia.

Lebih lanjut, para tokoh masyarakat adat telah sepakat untuk mengambil peran kepemimpinan sebagai bagian dari upaya untuk mengakhiri mutilasi alat kelamin perempuan.

Recent Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel