-->

Satgas COVID-19 Rencanakan Tes Swab Massal di Tanimbar

 


SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Satuan Tugas (Satgas) penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Kabupaten Kepulauan Tanimbar di Provinsi Maluku merencanakan akan melakukan test swab massal, yaitu cara mendapatkan sampel lendir yang diambil dengan metode Polumerasi Chain Reaction (PCR) di daerah tersebut.

Hal itu menindaklanjuti satu pasien COVID-19 dengan inisial JY (Laki-Laki) berusia 70 tahun meninggal dunia pada Senin, 16 November 2020, pukul 08.00 WIT dimana Tanimbar kembali dikategorikan zona kuning COVID-19 setelah memiliki tiga kasus aktif positif yang penularannya melalui transmisi lokal, yaitu seseorang terinfeksi tanpa bepergian ke luar wilayah atau bertemu dengan orang asing di luar wilayah.

"Kita akan swab massal pada Kamis atau Jumat pekan ini, untuk lokasinya atau mekanismenya bagaimana, kita masih membahas itu," ujar Kepala Dinas Kesehatan Tanimbar, dr. Edwin Tomasoa pada Senin, 16 November 2020.

Sementara itu, ia mengakui saat melakukan contack tracing atau penelusuran bagi siapa saja yang melakukan kontak langsung dengan para pasien, terdapat banyak pihak terkait yang menolak dengan berbagai cara, seperti mengejar petugas kesehatan dengan benda tajam.

Kemudian ada pula yang menutup pintu rumah hingga memilih menghindar dan melarikan diri ke kebun. Menurut Tomasoa dengan melakukan tes swab secara bersama itu adalah solusi pencegahan COVID-19 dan lebih cepat mendeteksinya dengan memutus mata rantai penyebarannya.

Ia mengimbau masyarakat Tanimbar, secara khusus di Saumlaki, Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel) untuk waspada dan melindungi diri sendiri dan keluarga dengan mempraktekan protocol kesehatan (Prokes) pakai masker, cuci tangan, jaga jarak fisik, hindari kegiatan yang melibatkan banyak orang dan jaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Jangan panik, karena akan mempengaruhi imun kita," imbau Tomasoa,

Sementara itu, di Tanimbar saat ini memiliki dua pasien aktif COVID-19, yaitu IY (Perempuan) usia 41 tahun, RL (Perempaun) 31 tahun dengan kasus penularan lokal. 

Sebelumnya ada satu pasien probable inisial JK (Laki-laki) 47 tahun meninggal dunia pada Selasa, 10 November 2020. 

Diketahui JK merupakan pendeta yang sering melakukan pelayanan doa kepada pasien JY.  (Laura Sobuber)

Recent Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel