Hasan Sadili Resmi Terapkan GeNose C19 di Pelabuhan Saumlaki
pada tanggal
Monday, June 7, 2021
Edit
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, Petrus Fatlolon, SH., MH memberikan apresiasi atas dukungan Kantor Unit Penyelenggaraan Pelabuhan (UPP) Kelas II Saumlaki telah menghadirkan penggunaan layanan pemeriksaan Gajah Mada Electric Nose (GeNose) Covid-19 (C19) dengan hasil 1x24 jam di Pelabuhan Saumlaki.
“Terima kasih atas dukungan Syahbandar Saumlaki, dengan hadirkan GeNose ini bisa lebih cepat mendeteksi dan menekan virus corona di Tanimbar,” ucap dia kepada Lelemuku.com pada Minggu, 6 Juni 2021.
Kepala Kantor UPP Kelas II Saumlaki, Capt. Hasan Sadili, S.Sit., MM., M.Mar saat perdana penggunaan alat buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu untuk mendeteksi virus corona melalui hembusan napas bagi para calon penumpang Kapal Pangrango Tujuan Banda, Maluku Tengah (Malteng) dan Kota Ambon.
Ia mengungkapkan alasan pihaknya mengahadirkan alat tersebut untuk membantu Pemerintah Daerah (Pemda) menekan penyebaran corona dengan semakin meringankan beban biaya calon penumpang atau pelaku perjalanan yang akan bepergian menggunakan kapal laut.
“Ini adalah penggunaan GeNose C19 pertama di Tanimbar untuk pelabuhan, bahkan bandara kan belum,” ungkap Hasan di Pelabuhan Saumlaki.
Ia menuturkan pihaknya memiliki alat dengan izin edar dari Kementerian Kesehatan Nomor Kemenkes RI AKD 20401022883 itu sebanyak 1 unit dengan penggunaan 100 kantong udara sebagai wadah penyimpan udara per keberangkatan yang dikenakan biaya Rp.40 ribu per orang.
Awalnya, calon penumpang mendaftar, petugas akan memberi kantong udara dan meminta calon penumpang untuk menghembuskan nafas. Saat pengambilan napas ketiga dihembuskan ke dalam katong hingga katong itu penuh udara.
Tutup kantong udara agar udara di dalamnya tidak keluar dan serahkan kantog ke petugas. Hasilnya akan keluar dalam waktu sekitar 3 menit dan pemeriksaan hanya dilakukan 1 kali tanpa pengulangan.
Persyaratan bagi masyarakat yang ingin tes GeNose tersebut diharapkan 30 menit hingga 1 jam sebelum tes tidak boleh makan dan minum minuman berwarna.
Jika hasil GeNose negatif, penumpang diperbolehkan melakukan perjalanan. Tetapi apabila hasil GeNose 19 positif, maka penumpang tidak diperbolehkan naik ke atas kapal dan diarahkan untuk meninggalkan stasiun serta diminta untuk melaporkan diri ke puskesmas sesuai domisili.
“Waktu yang dibutuhkan dari proses pendaftaran hingga keluar hasilnya hanya sekitar 5 menit. Hasilnya akan langsung dicetak oleh petugas kami,” pungkas Hasan.
Turut hadir pada penggunaan perdana GeNose C19, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Saumlaki Isak Tasane. Ia pun memantau langsung antusias masyarakat menggunakan alat itu.
“Kami tetap bertugas untuk validasi dari data pemberian GeNose tersebut,” ujarnya.
Salah satu calon penumpang tujuan Ambon, Desi Suwariak berusia 32 tahun yang melakukan perjalanan bersama anak bayinya mengatakan sangat terbantu dengan harga tes GeNose yang begitu murah dan dapat hasilnya pun diketahui dalam waktu yang singkat.
“Disini sangat murah dan hasilnya pun cepat, sangat menolong,” ucap dia. (Laura Sobuber)