Yoon Suk-yeol Rayu Tesla Dirikan Gigafactory di Korea Selatan
pada tanggal
Tuesday, November 29, 2022
Edit
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol membujuk Tesla untuk mendirikan gigafactory di negaranya. Hal itu dia sampaikan kepada Reuters setelah melakukan panggilan video dengan CEO Tesla Elon Musk pekan lalu. Kantor Yoon mengutip Musk mengatakan Korea Selatan adalah salah satu lokasi kandidat teratas untuk pabrik baru Tesla.
"Jika Tesla, Space X atau perusahaan lain sedang mempertimbangkan lebih banyak investasi di Korea termasuk membangun gigafactory, pemerintah akan melakukan yang terbaik untuk mendukung investasi tersebut," kata Yoon kepada Reuters dalam wawancara yang lebih luas di kantornya, Senin, 28 November 2022.
Yoon mengatakan Korea Selatan menawarkan pekerja yang sangat terampil dan pemerintahnya akan memastikan peraturan selaras dengan standar internasional sehingga perusahaan asing tidak menghadapi rintangan keuangan atau peraturan yang tidak terduga.
"Kami sedang mempersiapkan pendekatan yang disesuaikan untuk memberikan beberapa keuntungan kepada perusahaan tertentu ini," kata Yoon, ketika ditanya tentang keuntungan apa yang dapat ditawarkan Korea Selatan kepada Tesla.
Tesla mengatakan akan mempertimbangkan untuk membangun gigafactory lain. Kanada, Indonesia, India, dan Thailand juga telah disebutkan dalam laporan media sebagai lokasi yang memungkinkan, tetapi analis mencatat bahwa negara-negara tersebut tidak memiliki rantai pasokan otomotif seperti yang dimiliki Korea Selatan, meskipun beberapa memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti nikel.
Pemogokan Buruh
Korea Selatan sering menghadapi aksi pemogokan kerja yang dipicu oleh perselisihan perburuhan dalam 10 tahun terakhir. Federasi Enterprise Korea menyebut aksi buruh di Korea Selatan jauh lebih tinggi dibanding di Amerika Serikat dan Jepang.
Yoon memuji tanggapan pemerintahnya terhadap pemogokan serikat buruh tahun ini karena telah memulai proses pembentukan aturan hukum dalam hubungan industrial baik untuk manajemen maupun buruh.
Pemerintahan Yoon mengambil langkah-langkah menggunakan perintah administratif untuk memaksa para pengemudi truk yang berserikat kembali bekerja setelah pemogokan mereka berakhir pada hari Senin tanpa kesepakatan.
Sekitar 9.600 pengemudi truk telah bergabung dalam pemogokan yang diselenggarakan oleh serikat pengemudi truk, menuntut jaminan permanen atas tarif angkutan minimum untuk melindungi dari kenaikan biaya bahan bakar yang tidak dapat diprediksi dan kerja paksa.
"Budaya serikat militan adalah masalah serius dalam masyarakat Korea Selatan," kata Yoon. Yoon mengatakan dirinya memberi tahu Elon Musk bahwa tujuan dari kebijakan perburuhannya adalah untuk menetapkan aturan hukum menghilangkan risiko praktik perburuhan yang tidak adil.
Yoon menyalahkan seringnya kompromi yang dibuat oleh pemerintah sebelumnya dengan serikat pekerja yang kuat karena menciptakan lingkaran setan pemogokan ilegal yang mengarah ke pemogokan yang lebih parah dan tindakan melanggar hukum oleh serikat pekerja.(Tempo)