-->

Olaf Scholz Sarankan Negara-negara Barat Tetap Dialog dengan Rusia


JAKARTA, LELEMUKU.COM - Kanselir Jerman Olaf Scholz dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Jerman SZ, yang diterbitkan pada Jumat, 16 Desember 2022, menyarankan agar negara-negara Barat jangan berhenti membangun dialog dengan Moskow, terlepas dari seberapa besar perbedaan antara kedua belah pihak. Sebab mengundurkan diri dari pembicaraan apa pun dengan Moskow hanya akan mempersulit tugas mengakhiri konflik yang sedang berlangsung di Ukraina.

"Yang penting adalah, terlepas dari perbedaan besar dalam posisi [kita]. Kita jangan biarkan utas pembicaraan dengan Rusia terputus. Jika kita tidak dialog dengan Rusia, maka kemungkinan kecil akan berakhirnya perang," kata Scholz.

Kanselir Scholz pun menyalahkan Moskow atas konflik yang sedang berlangsung dengan Kyiv. Dia berpendapat Rusia yang harusnya proaktif dalam menghentikan aksi militer. Namun Scholz juga menganjurkan solusi yang dinegosiasikan daripada solusi militer.  

"Untuk ini, perlu dibicarakan," katanya dalam wawancara dengan SZ.

Ketika ditanya tentang kapan akan ada jendela untuk negosiasi, Scholz mengatakan waktunya sebenarnya sudah lama tiba. Kanselir juga mengungkapkan harapannya bahwa setelah perang ini berakhir, semua pihak mampu berdamai dan mungkin dapat hidup bersama lagi.

Scholz juga sekali lagi menguraikan posisi Berlin tentang pengiriman senjata ke Ukraina, dengan mengatakan Jerman akan mengirim senjata modern ke Kyiv tetapi juga akan berusaha mencegah konfrontasi langsung antara NATO dan Rusia serta tidak akan mengambil langkah apa pun di bidang tersebut, hanya bantuan militer saja.

Kanselir Jerman telah berulang kali menyerukan agar dilakukan dialog lanjutan dengan Moskow karena adalah satu-satunya pilihan yang layak untuk mengakhiri pertempuran di Ukraina. Sebelumnya pada Desember 2022, dia membela keputusannya untuk terus berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan alasan ingin ikut menyaksikan ketika pihak yang bersengketa keluar dari situasi ini.

Scholz dan Putin sebelumnya saling bertelepon pada 2 Desember 2022. Menurut Kremlin, keduanya membahas berbagai aspek situasi di Ukraina.  Scholz kemudian mengatakan dia mengutuk serangan udara Rusia terhadap apa yang disebutnya infrastruktur sipil di Ukraina. Dalam wawancara Sabtu, 17 Desember 2022, dengan SZ, Scholz juga menyebut serangan udara ini sebagai pelanggaran yang jelas terhadap hukum internasional.

Tentara Rusia mengincar beberapa fasilitas infrastruktur energi Ukraina sejak Oktober 2022.  Kementerian Pertahanan Rusia percaya fasilitas itu telah digunakan untuk kemampuan militer Kyiv. (Tempo)

Recent Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel