-->

Perbatasan China Dibuka, Warga Hong Kong Khawatir Kehabisan Vaksin Covid-19


BEIJING, LELEMUKU.COM - Penduduk Hong Kong membanjiri klinik untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 menjelang pembukaan kembali perbatasan kota dengan China daratan dalam waktu dekat. Dilepasnya pembatasan Covid-19 dikhawatirkan sejumlah orang akan membawa gelombang infeksi ke kota pusat keuangan.

Pusat vaksinasi Hong Kong penyedia suntikan yang diproduksi oleh BioNTech dalam beberapa hari terakhir sebagian besar telah habis dipesan. Bahkan, beberapa hingga Februari. Keadaan ini berbeda dengan beberapa minggu lalu ketika siapa pun yang mencari vaksin dapat masuk ke fasilitas yang hampir kosong.

"Setelah pembukaan perbatasan, saya memperkirakan akan ada lebih banyak orang yang terinfeksi di jalanan. Saya ingin mengurangi kemungkinan terinfeksi," kata seorang warga Hong Kong bermarga Wan, 33 tahun, yang mendapat suntikan keempat minggu ini, dilansir Reuters, Kamis, 5 Januari 2023.

Pemerintah Hong Kong mengumumkan rencana untuk membuka kembali perbatasannya dan melanjutkan perjalanan bebas untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga tahun.

Kebijakan ini diambil Beijing meninggalkan kebijakan "nol-COVID" yang ketat dan mengumumkan pelonggaran pembatasan perjalanannya mulai 8 Januari 2023.

Penyerapan vaksin di Hong Kong lambat ketika suntikan pertama kali tersedia pada 2021, terutama di kalangan orang tua. Akan tetapi, menurut data pemerintah, angkanya meningkat selama setahun terakhir dan lebih dari 83 persen penduduk Hong Kong telah menerima tiga dosis suntikan BioNTech atau Sinovac China.

Jumlah orang yang mendapatkan suntikan keempat melonjak lebih dari 100 persen pada minggu ini, dibanding pekan sebelumnya.

Alasan warga Hong Kong segera bertindak bukan hanya ketakutan akan infeksi baru setelah perbatasan dibuka kembali, tetapi kekhawatiran bahwa pengunjung daratan akan mengambil vaksin mRNA.

Vaksin itu dianggap dapat memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap Covid-19, tetapi tidak tersedia untuk penduduk China di daratan.

Banyak orang daratan bertanya di media sosial tentang cara mendapatkan vaksin mRNA di Hong Kong. Pemerintah Hong Kong mengatakan non-penduduk harus membayar vaksin di klinik swasta.

"Saya khawatir akan lebih sulit mendapatkan vaksinasi begitu orang daratan mulai berdatangan," kata Kevin Lam, 29 tahun, yang mengantre bersama puluhan orang lainnya untuk mendapatkan vaksin keempatnya di sebuah klinik di distrik kota Quarry Bay.

Seorang penduduk Hong Kong yang bermarga Tsoi mengatakan dia lega telah memesan booster generasi kedua BioNTech. “Saya agak khawatir vaksinasi akan habis,” kata pria berusia 35 tahun itu. (Tempo)

Recent Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel