Ferdinand Marcos Buka Peluang Latihan Militer dengan Jepang Lewat Pakta VFA
pada tanggal
Monday, February 13, 2023
Edit
MANILA, LELEMUKU.COM - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr membuka kesempatan dilakukan latihan militer bersama antara Filipina dengan Jepang, yang tertuang dalam pakta Visiting Forces Agreement (VFA). Kemungkinan itu, menurut Marcos, bisa terpenuhi asalkan untuk tujuan meningkatkan keamanan maritim dan memastikan perlindungan yang lebih besar bagi para nelayan Filipina.
"Jika itu akan membantu Filipina dalam hal melindungi, misalnya para nelayan kita, melindungi wilayah maritim kita... Saya tidak mengerti mengapa kita tidak mengadopsinya (VFA)," kata Marcos kepada wartawan sebelum pulang dari Tokyo pada Minggu, 13 Februari 2023.
Marcos berada di Jepang untuk kunjungan kerja selama lima hari, di mana Manila ingin menjalin hubungan keamanan yang lebih erat dengan Tokyo. Jepang pada Desember 2022 mengumumkan pembangunan militer terbesarnya sejak Perang Dunia II, yang dipicu oleh kekhawatiran tentang tindakan agresif Cina di wilayah tersebut.
Kunjungan pertama Marcos ke Jepang sejak menjabat sebagai Presiden Filipina dilakukan setelah dia baru-baru ini memberikan Amerika Serikat akses ke pangkalan militer tambahan di Filipina di bawah VFA. Langkah itu menurut Cina sama dengan merusak stabilitas regional dan meningkatkan ketegangan.
VFA memberikan aturan untuk rotasi ribuan tentara Amerika Serikat masuk dan keluar dari Filipina untuk latihan (militer). Sementara Tokyo memiliki VFA dengan Australia dan Inggris, dan juga menampung konsentrasi terbesar pasukan Amerika Serikat di luar negeri.
Marcos kepada wartawan mengatakan bagaimanapun dia akan berhati-hati dalam mengejar kesepakatan potensial dengan Tokyo karena tidak ingin pihaknya terlihat provokatif.
Presiden Marcos dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida membuat kesepakatan untuk mengizinkan angkatan bersenjata mereka bekerja sama selama penanggulangan bencana. Kesepahaman itu dilihat sebagai langkah menuju pakta lebih luas, yang memungkinkan kedua negara mengerahkan pasukan di wilayah satu sama lain.
“Saya selalu berpikir tentang perlunya melindungi nelayan kita. Kita perlu menunjukkan dengan jelas bahwa kita berpatroli di perairan kita dan memastikan wilayah laut kita diakui dengan jelas,” kata Marcos.
Jepang mengadakan latihan militer dengan Amerika Serikat dan Filipina pada Oktober 2022. Kehadiran militer Tokyo di Filipina diharapkan dapat membantu melawan pengaruh Beijng di Laut Cina Selatan, yang sebagian besar diklaim Negeri Tirai Bambu itu, termasuk wilayah yang dianggap Manila sebagai miliknya.
Kishida mengatakan Filipina dan Jepang telah sepakat mencoba dan membentuk kerangka kerja yang akan memperkuat dan memuluskan proses mengadakan latihan bersama. Dalam sebuah wawancara dengan Nikkei pada Minggu, 12 Februari 2022, Marcos mengatakan negaranya dapat terseret ke dalam kemungkinan konflik di Selat Taiwan. Alasannya karena kedekatan.
“Ketika kita melihat situasi di wilayah tersebut, terutama ketegangan di Selat Taiwan, kita dapat melihat hanya dengan letak geografis kita, jika memang ada konflik di wilayah itu… sangat sulit untuk membayangkan sebuah skenario di mana Filipina entah bagaimana tidak akan terlibat," kata Marcos. (Tempo)