Ukraina Tidak akan dapat Bergabung dengan NATO Selama Masih Perang
pada tanggal
Thursday, May 25, 2023
Edit
BRUSSEL, LELEMUKU.COM - Ukraina tidak akan dapat bergabung dengan NATO selama perang melawan Rusia berkecamuk, kata kepala aliansi Jens Stoltenberg, Rabu, 24 Mei 2023.
“Menjadi anggota di tengah-tengah sebuah perang tidak ada dalam agenda,” katanya pada sebuah ajang yang diselenggarakan German Marshall Fund of The United States di Brussels. "Masalahnya adalah apa yang terjadi ketika perang berakhir.”
September, Presiden Volodymyr Zelensky mengumumkan permohonannya untuk keanggotaan jalur cepat NATO setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan empat wilayah Ukraina yang sebagian didudukinya sebagai tanah Rusia yang dicaplok.
Sekutu NATO belum menyetujui permintaan Zelensky, dengan pemerintah Barat waspada terhadap tindakan yang mereka khawatirkan dapat membawa NATO lebih dekat untuk memasuki perang aktif dengan Rusia.
Namun, Kyiv dan beberapa sekutu terdekatnya di Eropa timur telah mendorong NATO untuk setidaknya mengambil langkah konkret membawa Ukraina lebih dekat ke keanggotaan pada pertemuan puncak aliansi di Vilnius pada Juli nanti.
“Sudah waktunya bagi aliansi untuk berhenti membuat alasan dan memulai proses yang akhirnya mengarah pada aksesi Ukraina,” tulis Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba dalam opini untuk Urusan Luar Negeri pada April. "Yang kami butuhkan adalah pernyataan tertulis yang jelas dari sekutu yang membuka jalan menuju aksesi."
Dalam kunjungan langka ke Kyiv, April, Stoltenberg menggarisbawahi bahwa masa depan Ukraina terletak pada NATO, penegasan kembali yang kuat dari keputusan 15 tahun. Namun dia tidak memberikan batas waktu.
NATO sepakat pada KTT 2008 di Bukares bahwa Ukraina pada akhirnya akan menjadi anggota aliansi.
Namun, para pemimpin sejak itu berhenti mengambil langkah apa pun seperti memberi Kyiv rencana aksi keanggotaan yang akan menyusun jadwal untuk membawa negara itu lebih dekat ke NATO.
Pada acara di Brussels, Stoltenberg mengakui ada beberapa perbedaan di antara anggota NATO tentang bagaimana menanggapi ambisi keanggotaan Kyiv.
“Ada pandangan berbeda dalam aliansi dan, tentu saja, satu-satunya cara untuk membuat keputusan di NATO adalah dengan konsensus. Ada konsultasi yang sedang berlangsung saat ini,” kata Stoltenberg.
“Tidak ada yang bisa mengatakan dengan tepat kepada Anda apa yang akan menjadi keputusan akhir KTT Vilnius tentang masalah ini." (Tempo)