-->

Amy Pope Upayakan Jalur Migrasi yang Lebih Reguler


JENEWA, LELEMUKU.COM - Ketika memulai jabatannya sebagai direktur jenderal baru Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), Amy Pope mengatakan bahwa salah satu prioritas utamanya adalah membangun jalur migrasi yang lebih teratur bagi orang-orang yang kehilangan harapan akan masa depan yang baik dan tidak bisa lagi tinggal di negaranya.

“Saya mengambil alih kepemimpinan IOM pada saat terjadi pergerakan yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh dunia,” katanya kepada wartawan di Jenewa, Senin (2/10). Ia juga mengatakan konflik, ketidakmampuan mendapatkan pekerjaan atau masa depan di negara asal, atau kekerasan di lingkungan atau komunitas, mendorong semakin banyak orang “mencari kehidupan yang lebih baik di tempat lain.”

IOM memperkirakan ada sekitar 281 juta migran internasional di dunia pada tahun 2020, atau sekitar 3,6% dari populasi global.

Pope, perempuan pertama yang memimpin IOM dalam 72 tahun sejarahnya, mengatakan bahwa tujuan utama organisasi yang dipimpinnya “adalah untuk benar-benar memanfaatkan potensi migrasi.”

Pope mengatakan penting untuk membangun saluran yang lebih teratur karena situasi saat ini tidak dapat dipertahankan.

“Jika kita tidak bekerja sama dengan negara-negara anggota untuk membangun jalur yang lebih teratur bagi orang-orang yang membutuhkan perpindahan, kita akan terus menyaksikan permintaan yang sangat besar terhadap sistem suaka dan orang-orang yang datang ke perbatasan untuk mencoba melintasi Laut Hitam,” katanya.

Ia mengatakan situasi ini terjadi di banyak belahan dunia. Di Amerika, misalnya, ia mengatakan jumlah orang yang berpindah dan profil orang yang berpindah telah banyak berubah.

“Kita melihat orang-orang dari seluruh dunia datang dan mencoba menyeberangi Darien akhir-akhir ini,” katanya, mengacu pada rute migrasi Darien Gap, hamparan hutan berbahaya antara Kolombia dan Panama.

Ratusan ribu orang melintasi wilayah berbahaya ini setiap tahun dengan harapan bisa mencapai Amerika.

Pope mengatakan orang-orang melakukan perjalanan ini karena jalur-jalur reguler tidak cukup tersedia bagi orang-orang yang sangat ingin mendapatkan pekerjaan dan memperbaiki kehidupan mereka yang miskin. (VOA)

Recent Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel