Anthony Blinken Temui Benjamin Netanyahu di Israel
pada tanggal
Friday, October 13, 2023
Edit
YERUSALEM, LELEMUKU.COM - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, menemui Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu satu jam setelah mendarat di Tel Aviv, Israel pada hari Kamis, 12 Oktober 2023. Blinken berjabat tangan dengan Netanyahu dan mengatakan kepadanya, “Kami di sini, kami tidak akan ke mana-mana,” seperti terlihat dalam rekaman dari kantor Netanyahu.
Dengan kunjungan ini, Blinken telah memulai turnya ke berbagai negara di Timur Tengah selagi Israel melancarkan kampanye pengeboman paling kuat dalam 75 tahun sejarah konfliknya dengan Palestina. Israel pun bersumpah untuk memusnahkan Hamas sebagai pembalasan atas serangan kelompok milisi tersebut hari Sabtu lalu.
Diplomat utama AS ini juga akan ditugaskan membantu pembebasan sandera yang diculik oleh Hamas, beberapa di antaranya diperkirakan warga Amerika. Ia juga mendorong pembicaraan dengan Israel dan Mesir mengenai penyediaan jalan yang aman bagi warga sipil Gaza untuk keluar dari wilayah tersebut sebelum kemungkinan terjadinya invasi darat Israel.
Kunjungan Blinken juga bertujuan untuk mengirimkan pesan kepada Iran, yang mendukung Hamas, agar tidak terlibat dalam konflik tersebut.
Setelah Israel, Blinken akan menyambangi Yordania untuk bertemu dengan Raja Abdullah dan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas. Kemungkinan ia akan melanjutkan perjalanan ke negara-negara Arab lainnya, kata para pejabat AS, tanpa menyebutkan secara spesifik negara mana saja.
Israel mengatakan bahwa tidak akan ada penghentian untuk bantuan kemanusiaan selama pengepungannya di Jalur Gaza sampai semua sandera yang ditahan oleh Hamas dibebaskan.
Menteri Energi Israel, Katz, mengatakan lewat media sosial X hari ini, “Tidak ada saklar listrik yang akan dinyalakan, tidak ada hidran air yang akan dibuka, dan tidak ada truk bahan bakar yang akan masuk sampai para sandera Israel dipulangkan. Kemanusiaan untuk kemanusiaan. Dan tidak ada yang boleh memberi tahu kami tentang moral.”
Sementara, Washington dikabarkan sedang berupaya memajukan pembicaraan mengenai penyediaan jalur yang aman bagi warga sipil, termasuk warga Amerika di Gaza, menurut seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS yang tidak mau disebutkan Namanya.
“Ada komunitas sekitar 500 hingga 600 orang Amerika-Palestina, kurang lebih, yang tinggal di Gaza. Beberapa dari mereka ingin pergi dan kami berupaya mengatur perjalanan yang aman,” kata pejabat itu. (Tempo)