-->

TNI-Polri Terus Gagalkan Kasus Penyeludupan Senjata Api ke Papua yang Kian Marak

TNI-Polri Terus Gagalkan Kasus Penyeludupan Senjata Api ke Papua yang Kian Marak.lelemuku.com.jpg

JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Pasokan senjata api ke wilayah Papua kembali menjadi sorotan setelah Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Kostrad berhasil menggagalkan pengiriman dua senjata api laras panjang jenis M4 dan AR 15, serta logistik lainnya, yang akan diselundupkan ke Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. 

Keberhasilan operasi ini merupakan langkah signifikan dalam mencegah potensi aksi teror yang akan dilakukan oleh kelompok bersenjata di wilayah tersebut.

Kepala Penerangan (Kapen) Kogabwilhan III Kolonel Czi Gusti Nyoman Suriastawa menjelaskan bahwa senjata api yang disita termasuk senjata serbu generasi baru yang sangat berbahaya. 

Dua pucuk senjata tersebut ditemukan di sebuah bangunan di Kamp Bandara Batas Batu, setelah tim Satgas Yonif 411/Pendawa Kostrad melakukan penyisiran di daerah tersebut berdasarkan informasi terkait rencana aksi KKB.

"Saat melaksanakan penyisiran di dua sasaran tersebut, tim Satgas Yonif 411/Pendawa Kostrad melihat orang yang dicurigai berlari ke arah hutan dan meninggalkan barang bawaan yang kemungkinan akan diselundupkan," ujar Suriastawa.

Dalam pemeriksaan di bangunan tersebut, ditemukan dua pucuk senapan laras panjang jenis M4 Carbine dan AR 15 Carbine, senapan angin, parang, serta bendera bintang kejora. 

Temuan ini menunjukkan modus operandi penyelundupan senjata yang semakin canggih dan terorganisir.

Selain keberhasilan Satgas Yonif 411/Pendawa Kostrad, pada Minggu sebelumnya, TNI Angkatan Laut dan aparat Keamanan Gabungan TNI/Polri juga berhasil menggagalkan upaya penyelundupan senjata api rakitan beserta amunisi kaliber 5.56. Seorang pelaku yang membawa senjata dan amunisi tersebut berhasil diamankan di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali menekankan pentingnya kesiapsiagaan dalam merespon cepat informasi terkait penyelundupan senjata api rakitan dan amunisi ilegal. 

Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi Gusti Nyoman Suriastawa menambahkan bahwa senjata api yang disita diduga akan digunakan untuk melaksanakan aksi teror pada akhir tahun 2023.

"Dua pucuk senjata api tersebut diduga akan digunakan KKB dalam melaksanakan aksi teror terhadap masyarakat maupun penyerangan terhadap aparat keamanan pada 1 Desember 2023," katanya.

Modus baru penyelundupan senjata api ke Papua, seperti diungkapkan oleh Danrem 172/Praja Wira Yakthi Brigjen TNI Izak Pangemanan pada Maret 2021 lalu, menunjukkan bahwa para penyelundup kini menggunakan cara-cara baru, termasuk membongkar bodi senjata dan mengirimkannya terpisah. 

Hal ini menurut dia menambah kompleksitas dalam upaya pencegahan penyelundupan senjata ke wilayah yang sudah rentan konflik seperti Papua. (Evu)

Recent Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel