-->

Majelis Umum PBB akan Lakukan Voting soal Seruan Gencatan Senjata Israel-Hamas


WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Majelis Umum PBB dijadwalkan mengadakan sidang darurat pada Selasa (12/12) untuk membahas rancangan resolusi yang meminta gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza.

Resolusi itu menyatakan “keprihatinan serius mengenai situasi kemanusiaan sangat buruk di Jalur Gaza dan penderitaan warga sipil Palestina” serta menekankan perlunya melindungi warga sipil Israel dan Palestina berdasarkan hukum internasional.

Resolusi itu menyerukan semua pihak agar mematuhi hukum internasional dan juga menuntut pembebasan segera seluruh sandera serta seruan untuk menjamin akses kemanusiaan.

Resolusi itu juga menyerukan semua pihak agar mematuhi hukum internasional dan menyoroti perlindungan warga sipil di bawah hukum humaniter internasional. Selain itu, resolusi tersebut menyerukan pembebasan segera seluruh sandera dan jaminan ke akses kemanusiaan.

Resolusi serupa gagal di Dewan Keamanan PBB pekan lalu karena diveto oleh AS. Tidak ada veto di Majelis Keamanan, dan meskipun tidak mengikat, resolusi Majelis Umum itu mempunyai bobot politik.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller menjelaskan tentangan AS terhadap resolusi Dewan Keamanan sewaktu ia memberi pengarahan kepada wartawan pada hari Senin.

“Kami telah menjelaskan bahwa meskipun kami mendukung jeda kemanusiaan, kami pikir gencatan senjata akan memungkinkan pimpinan Hamas, yang mengatur dan merencanakan serangan 7 Oktober, untuk terus melakukannya di Gaza dan merencanakan serangan-serangan pada masa mendatang. Itu sama sekali tidak dapat diterima,” kata Miller.

Pertempuran berlanjut di Gaza

Menjelang sidang PBB pada Selasa, pertempuran berlanjut di Gaza, termasuk serangan udara Israel di bagian tengah dan selatan Gaza.

Militer Israel mengatakan serangan udaranya ditujukan ke tempat-tempat peluncuran roket di Jalur Gaza, dan bahwa pasukan di darat telah menemukan 250 roket, mortir dan granat berpendorong roket dalam serangan itu.

Di Tepi Barat yang diduduki Israel, kementerian kesehatan Palestina mengatakan pasukan Israel menewaskan empat orang Palestina di kota Jenin.

Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan kematian itu disebabkan oleh serangan drone Israel.

“Kami telah menjelaskan bahwa meskipun kami mendukung jeda kemanusiaan, kami pikir gencatan senjata akan memungkinkan pimpinan Hamas, yang mengatur dan merencanakan serangan 7 Oktober, untuk terus melakukannya di Gaza dan merencanakan serangan-serangan pada masa mendatang. Itu sama sekali tidak dapat diterima,” kata Miller.

Pertempuran berlanjut di Gaza

Menjelang sidang PBB pada Selasa, pertempuran berlanjut di Gaza, termasuk serangan udara Israel di bagian tengah dan selatan Gaza.

Militer Israel mengatakan serangan udaranya ditujukan ke tempat-tempat peluncuran roket di Jalur Gaza, dan bahwa pasukan di darat telah menemukan 250 roket, mortir dan granat berpendorong roket dalam serangan itu.

Di Tepi Barat yang diduduki Israel, kementerian kesehatan Palestina mengatakan pasukan Israel menewaskan empat orang Palestina di kota Jenin.

Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan kematian itu disebabkan oleh serangan drone Israel.

Kementerian kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan hampir 18 ribu orang, kebanyakan perempuan dan anak-anak, telah tewas dalam serangan udara dan darat Israel selama tujuh pekan terakhir.

Israel memulai kampanye militernya untuk melenyapkan Hamas setelah para anggota kelompok itu memasuki Israel Selatan pada 7 Oktober. Israel mengatakan 1.200 orang tewas dan sekitar 240 orang disandera dalam serangan teror itu.

Pertempuran itu menyebabkan sekitar 1,9 juta orang meninggalkan rumah mereka di Gaza. Banyak di antara mereka yang mencari perlindungan di bagian selatan di fasilitas-fasilitas yang penuh sesak, di tengah-tengah peringatan mengenai kondisi sanitasi yang buruk dan ancaman meningkatnya perebakan penyakit menular. (VOA)

Recent Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel