-->

Hulda Buara Memperjuangkan Perlindungan Perempuan dan Anak di Jayapura

Hulda Buara Memperjuangkan Perlindungan Perempuan dan Anak di Jayapura

JAYAPURA, LELEMUKU.COM – Hulda Aleda Buara,S.H, seorang pengacara dan ibu tiga anak, memiliki visi besar untuk menjadikan Kota Jayapura sebagai kota yang aman tanpa kekerasan terhadap perempuan dan anak. 

Hulda berbagi tentang visi dan misinya untuk masa depan Kota Jayapura, Provinsi Papua dengan menekankan pentingnya melindungi perempuan dan anak dari segala bentuk kekerasan. 

Menurutnya, anak adalah masa depan bangsa, dan kekerasan harus dihindari sedini mungkin agar mereka dapat tumbuh sebagai anak-anak yang baik. Hulda berkomitmen untuk mencegah kekerasan fisik, psikis, dan seksual terhadap anak-anak.

“Melindungi perempuan dan anak terhadap segala bentuk kekerasan. Jenis kekerasan apapun tidak boleh terjadi dan dialami oleh anak. Bagaimana kita jaga dan didik dia, tidak boleh di alami yang namanya kekerasan. Sehingga dia tumbuh jadi anak yang baik, dan punya masa depan sebagai penerus bangsa,” kata dia pada awal Januari 2024 lalu.

Salah satu misi Hulda adalah menjadikan Jayapura sebagai kota yang ramah anak. Ia menyadari bahwa fasilitas bermain untuk anak-anak sangat kurang, yang dapat menyebabkan mereka terlibat dalam perilaku kekerasan. 

Dengan kebijakan yang mendukung fasilitas bermain dan lingkungan yang aman, Hulda berharap anak-anak dapat tumbuh dalam suasana yang positif dan ramah.

“Kita lihat tidak ada fasilitas yang ramah untuk anak-anak bermain. Saya berharap di kota ini, bisa kita wujudkan menjadi kota ramah anak,” papar pengacara yang mengawali karir menjadi aktifis di Lembaga Swadaya Masyarakat Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS).

Wanita yang lulus dari Fakultas Hukum Universitas Cenderawasih (Uncen) ini juga merasa prihatin melihat anak-anak yang dipekerjakan di usia yang sangat muda. Ia menegaskan bahwa kegiatan mempekerjakan anak di bawah umur harus dihentikan. 

Sebagai gantinya, anak-anak harus diarahkan untuk mendapatkan pendidikan yang baik, dan Hulda berkomitmen untuk memastikan bahwa hal ini menjadi fokus utama dalam kebijakannya saat diberikan kepercayaan untuk menjadi wakil rakyat.

“Saat saya ke toko-toko saya lihat ada yang memperkerjakan anak. Mereka mengangkat karton dan menjaga parkiran. Hal itu tidak boleh, justru kita harus menyuarakan bahwa anak-anak tidak boleh diperkerjakan , mereka adalah masa depan bangsa, mereka harus sekolah, mengenyam pendidikan yang baik,” sebut dia.

Pendidikan menjadi prioritas utama Hulda, terutama dalam hal peningkatan pendidikan perempuan dan anak di berbagai bidang. Hulda percaya bahwa pendidikan bukan hanya terjadi di sekolah, tetapi juga melalui pendidikan luar dan kegiatan ekstrakurikuler. 

Ia berharap dengan memberikan pendidikan yang baik, perempuan dan anak-anak dapat memiliki masa depan yang lebih cerah.

“Saya rasa ini penting, karena anak-anak dan perempuan harus merasakan pendidikan. Perempuan di waktu kecil, dia mendapat pendidikan. Setelah dia dewasa berpekerjaan, berumah tangga, dan punya anak. dia akan tahu mengajar anaknya seperti apa karena dia punya pendidikan yang baik sebagai perempuan,” sebut dia. 

Terjun ke Dunia Politik untuk Memberikan Solusi

Motivasi Hulda untuk terjun ke dunia politik muncul dari keterlibatannya sebagai pengacara yang banyak menangani kasus perempuan dan anak sejak tahun 2017. 

Ia merasa bahwa perempuan harus berperan aktif dalam dunia politik untuk menjadi penentu kebijakan yang berpihak pada anak dan perempuan. Hulda maju dari Partai Gelora dengan nomor urut 3 di Daerah Pemilihan (Dapil) 4 di Distrik Abepura.

“Kasus perempuan dan anak menjadi fokus saya selama ini. Saya banyak temukan kasus-kasus anak paling banyak itu kasus pelecehan terhadap anak. Saya prihatin sekali, banyak perempuan yang mengalami kekerasan seksual dan paling banyak adalah orang dalam rumah yang melakukan hal itu,” ungkap dia.

Hulda percaya bahwa penyelesaian kasus perempuan dan anak harus dimulai dari perubahan kebijakan terhadap aturan adat. 

Ia mendorong kerjasama antara adat dan pemerintah untuk menyelesaikan kasus-kasus kekerasan secara efektif. Hulda menegaskan bahwa tindakan kekerasan harus dihukum, dan solusi yang tepat harus ditemukan melalui sistem hukum.

“Kebijakan yang saya rasa itu perlu untuk menyelesaikan kasus-kasus perempuan dan anak secara khusus kebijakan ini harus dimulai dari kebijakan terhadap aturan-aturan adat, Karena banyak persoalan terhadap perempuan dan anak ini selesai disana, bagaimana itu diperkuat,” tutur dia. 

Dengan visi dan misinya yang kuat, Hulda Buara berjanji untuk melayani masyarakat Jayapura dengan tulus, membawa perubahan positif untuk melindungi hak dan keamanan perempuan dan anak-anak di kota paling timur Indonesia tersebut.

“Yang melatar belakangi saya sehingga saya harus terjun langsung yaitu anak-anak ya , anak-anak yang tidak sekolah bekerja, trus lihat perempuan-perempuan yang mengalami kekerasan harus diperhatikan. itu yang mendorong saya untuk saya harus ada di legislative,” tutup wanita yang menjadi anggota di Badan Pengurus Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) Kota Jayapura itu. (Laura Sobuber)


Recent Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel