719 WNI dari Papua Mengikuti Kunjungan Paus Fransiskus di PNG, Anthonius Ayorbaba Apresiasi Layanan Petugas Imigrasi Jayapura
pada tanggal
Monday, September 9, 2024
Edit
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Sebanyak 719 Warga Negara Indonesia (WNI) dari Papua melakukan perjalanan ke Vanimo, Papua Nugini, untuk menghadiri kunjungan Paus Fransiskus. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 8 dan 9 September 2024 melalui Pos Lintas Batas Nasional (PLBN) Skouw, Jayapura.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Papua, Anthonius Mathius Ayorbaba, S.H., M.Si memberikan apresiasi atas kinerja petugas imigrasi yang telah menangani lonjakan pelintas dengan baik.
“Kedatangan Paus Fransiskus ke Vanimo menarik minat ribuan umat Katolik, termasuk warga Papua yang memanfaatkan momentum ini untuk berpartisipasi dalam acara tersebut,” ungkap dia.
Ayorbaba menyebutkan dalam dua hari, PLBN Skouw mencatat total 342 pelintas batas yang menggunakan Pas Lintas Batas (PLB) dan 374 pelintas yang menggunakan paspor.
Pada 7 September, terdapat 123 pelintas yang berangkat, dengan rincian 43 orang menggunakan paspor dan 80 orang menggunakan PLB. Sementara pada 8 September, jumlah pelintas meningkat signifikan menjadi 596 orang, terdiri dari 331 pengguna paspor dan 262 pengguna PLB.
“Selain WNI, terdapat juga tiga Warga Negara Asing (WNA) asal Papua Nugini yang melintas melalui PLBN Skouw,” katanya.
Ayorbaba memantau langsung proses pemeriksaan keimigrasian di perbatasan. Ia memastikan semua prosedur berjalan dengan lancar, meskipun terjadi lonjakan pelintas yang mengajukan pembuatan Pas Lintas Batas. Anthonius juga meninjau sarana dan prasarana di PLBN Skouw, memastikan kesiapan petugas dalam melayani masyarakat.
Ia berharap pelayanan yang diberikan oleh jajarannya dapat terus ditingkatkan demi kenyamanan dan keamanan para pelintas.
Hubungan antara Indonesia dan Papua Nugini, khususnya dalam hal lintas batas, semakin harmonis dan saling mendukung.
"Kami sangat mengapresiasi dedikasi petugas imigrasi di PLBN Skouw yang telah bekerja keras untuk memastikan pelayanan tetap optimal meskipun jumlah pelintas meningkat tajam," sebut Ayorbaba.
Sementara itu, kunjungan Paus Fransiskus ke Vanimo tidak hanya menjadi momen bersejarah bagi umat Katolik di Papua dan Papua Nugini, tetapi juga menjadi kesempatan bagi pemerintah untuk memperlihatkan komitmennya dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat di perbatasan. (Humas Kemenkumham Papua)