-->

Kerusuhan di Gaza, 30,000 Warga Gaza Padati Perbatasan Israel-Palestina

YERUSALEM, LELEMUKU.COM - Sekitar 30,000 warga Gaza berada di beberapa lokasi kericuhan yang terjadi di dekat pagar perbatasan antara Israel - Palestina di timur Jalur Gaza pada Sabtu (30/03/2019) siang.

Beberapa titik perbatasan yang didatangi guna memperingati hari Tanah di Palestina itu diantaranya perbatasan Sufa di Khan Younis,  Karni dan Nahal Oz di Gaza, serta Erez di Beit Hanoun dengan konsentrasi terbanyak berada di Karni dan Nahal Oz.

100 Terluka
Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, sekitar 100 orang dilaporkan terluka akibat kerusuhan yang terjadi di perbatasan Jalur Gaza ini. Sementara korban meninggal masih 1, yakin warga bernama Mohamad Sa'ad (26).

Para korban luka dan tewas terkena peluru karet yang ditembakkan militer Israel yang memberikan tembakan peringatan agar para pengunjuk rasa yang rata-rata adalah generasi mudai itu agar menjauh dari perbatasan.

Sementara Pasukan Militer Israel dalam twitternya menyatakan sekitar 50 orang warga Gaza berhasil melewati pagar batas di dekat Titik Penyeberangan di Karni, wilayah utara Gaza dan Israel Selatan.

Pihaknya mendapati para penerobos dan menembak mereka dengan gas air mata. Beberapa orang anak kecil ditangkap oleh militer Israel karena membawa senjata tajam. Mereka kemudian dikembalikan ke titik perbatasan Karni.

Dikatakan, pula 200 dari total 23,000 bahan peledak telah dilemparkan oleh milisi di Gaza ke militer Israel.

Pihaknya juga menyatakan belum mendapat laporan adanya korban dari Israel.

Balon dan Drone

Sementara itu beberapa kelompok milisi di Gaza melakukan serangan ke Israel dengan membuat balon  dan drone yang membawa materi peledak, yang diterbangkan ke arah Israel.

Militan Va'ad Al-Tharir juga hadir di beberapa titik perbatasan guna memotong kawat perbatasan antara 2 negara itu.

Kelompok Politik Hamas sebelumnya menyatakan, unjuk rasa ini akan berlangsung dengan damai sehingga diperintahkan semua layanan pendidikan di Jalur Gaza dihentikan hari ini. Mereka juga menyatakan transportasi umum bus menuju ke perbatasan dibiayai oleh mereka.

Juru bicara Hamaz, Khalil Al Khaya menyatakan pihaknya mendukung tekanan yang dilakukan dalam kericuhan ini sehingga perhatian dunia teralih ke masalah ini.

“Kami akan melanjutkan untuk melakukan tekanan pada pendudukan ini dan kami akan selalu mencoba mencari perhatian dari para pelaku pendudukan,“ kata dia kepada PalestinaTimes.(Albert Batlayeri) berita terbaru dari Lelemuku.com

Recent Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel