Meski Menara Siar Rubuh Akibat Hujan Angin, RRI Saumlaki Tetap Mengudara
pada tanggal
Wednesday, May 8, 2019
Edit
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Koordinator Radio Republik Indonesia (RRI) Stasiun Produksi Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku mengatakan meski menara siar radio tersebut rubuh akibat hujan deras dan angin yang melanda Kota Saumlaki pada Rabu (08/05/2019), RRI Saumlaki akan tetap mengudara dengan kapasitas 25 Watt.
“Kami akan antisipasi untuk tetap mengudara dengan jangkauan pemancar yang terbatas, yaitu pemancar 25 watt yang jangkauannya bisa mencapai 1 kilo, yaitu seputaran Jalan Poros Kota Saumlaki atau sepanjang Jalan Ir. Soekarno ,” kata dia kepada Lelemuku.com.
Titirloloby menuturkan kerugian yang dialami pihaknya karena musibah yang terjadi pada pukul 13.20 WIT itu adalah beberapa antena pemancar pada menara suar dengan tinggi 55 meter dengan kapasitas 4 bite yang jangkauannya mencapai 5 kilo notel rusak total, sepeda motor milik salah satu pegawai bernama Devota Laiyan tertindih menara dan juga merusak bangunan.
Ia menjelaskan jika selepas kejadian tersebut, dirinya langsung membuat laporan kronologis ke Pimpinan RRI Stasiun Tual yang membawahi RRI Saumlaki dan untuk tindak lanjutnya pihaknya menantikan kebijakan dari RRI Pusat Jakarta.
Kemudian, Titirloloby memohon maaf kepada seluruh pendengar radio dengan slogan ‘Sekali di Udara, Tetap di Udara’ tersebut karena tidak mengudara untuk beberapa saat. Dirinya pun mengaku bahwa RRI saumlaki akan tetap memberikan pelayanan informasi yang maksimal kepada seluruh masyarakat Tanimbar.
“Atas nama pimpinan keluarga besar RRI Saumlaki menyampaikan mohon maaf untuk beberapa saat ke depan kami tidak mengudara karena musibah yang dialami. Tetapi apapun yang terjadi RRI Saumlaki akan tetap kembali mengudara dengan pemancar yang kecil, untuk membagikan berita dan mendengarkan informasi dari masyarakat melalui telepon atau pesan singkat,” tuturnya.
Sebelumnya, Koordinator Pemberitaan dan Editor Siaran RRI Saumlaki, Djefri Ranglalin mengatakan dirinya bersama rekannya, Tony menjadi saksi mata jatuhnya menara itu. Ranglalin menambahkan dari insiden itu satu unit motor milik rekannya rusak ringan dan kondisi kantor rusak sedang pada bagian atap lobi kantor bocor.
“Saya dan Tonny tidak jauh dari menara yang terjatuh tersebut hanya sekitar tiga meter. Disaat yang sama semua pegawai panik, lari keluar kantor untuk menyelamatkan diri,” ujar dia. (Laura Sobuber) berita terbaru dari Lelemuku.com
“Kami akan antisipasi untuk tetap mengudara dengan jangkauan pemancar yang terbatas, yaitu pemancar 25 watt yang jangkauannya bisa mencapai 1 kilo, yaitu seputaran Jalan Poros Kota Saumlaki atau sepanjang Jalan Ir. Soekarno ,” kata dia kepada Lelemuku.com.
Titirloloby menuturkan kerugian yang dialami pihaknya karena musibah yang terjadi pada pukul 13.20 WIT itu adalah beberapa antena pemancar pada menara suar dengan tinggi 55 meter dengan kapasitas 4 bite yang jangkauannya mencapai 5 kilo notel rusak total, sepeda motor milik salah satu pegawai bernama Devota Laiyan tertindih menara dan juga merusak bangunan.
Ia menjelaskan jika selepas kejadian tersebut, dirinya langsung membuat laporan kronologis ke Pimpinan RRI Stasiun Tual yang membawahi RRI Saumlaki dan untuk tindak lanjutnya pihaknya menantikan kebijakan dari RRI Pusat Jakarta.
Kemudian, Titirloloby memohon maaf kepada seluruh pendengar radio dengan slogan ‘Sekali di Udara, Tetap di Udara’ tersebut karena tidak mengudara untuk beberapa saat. Dirinya pun mengaku bahwa RRI saumlaki akan tetap memberikan pelayanan informasi yang maksimal kepada seluruh masyarakat Tanimbar.
“Atas nama pimpinan keluarga besar RRI Saumlaki menyampaikan mohon maaf untuk beberapa saat ke depan kami tidak mengudara karena musibah yang dialami. Tetapi apapun yang terjadi RRI Saumlaki akan tetap kembali mengudara dengan pemancar yang kecil, untuk membagikan berita dan mendengarkan informasi dari masyarakat melalui telepon atau pesan singkat,” tuturnya.
Sebelumnya, Koordinator Pemberitaan dan Editor Siaran RRI Saumlaki, Djefri Ranglalin mengatakan dirinya bersama rekannya, Tony menjadi saksi mata jatuhnya menara itu. Ranglalin menambahkan dari insiden itu satu unit motor milik rekannya rusak ringan dan kondisi kantor rusak sedang pada bagian atap lobi kantor bocor.
“Saya dan Tonny tidak jauh dari menara yang terjatuh tersebut hanya sekitar tiga meter. Disaat yang sama semua pegawai panik, lari keluar kantor untuk menyelamatkan diri,” ujar dia. (Laura Sobuber) berita terbaru dari Lelemuku.com