Widya Murad Ismail Nilai Produk Asli Maluku Punya Ciri Khas dan Berdaya Saing Tinggi
AMBON, LELEMUKU.COM – Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Maluku, Widya Murad Ismail, mendorong agar produk-produk dari pengrajin dan Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Maluku bisa masuk di hotel-hotel yang ada di daerah ini.
Dengan menggandeng Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Indag) serta Dinas Pariwisata Provinsi Maluku, Widya mengumpulkan asosiasi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Maluku, beserta GM hotel-hotel di Ambon, serta para pelaku usaha IKM.
“Saya berharap ada sinergitas dari kita, dimana produk-produk yang dihasilkan oleh para pengrajin kita bisa masuk juga ke hotel-hotel yang ada di Maluku,” kata Widya saat memimpin pertemuan di ruang rapat Kantor Gubernur Maluku, Kamis (12/12).
Menurutnya, banyak produk-produk dari pengrajin dan IKM yang kompetitif dan sebenarnya bisa masuk ke hotel. Hanya saja mereka terkendala dengan akses untuk bisa masuk.
Ia mencontohkan, untuk sabun mandi, body lotion, aroma terapy, tempat tisu, dan produk-produk lainnya, banyak yang dihasilkan IKM di Maluku. Namun prakteknya, kebanyakan dari produk yang menjadi kebutuhan hotel ini malah didatangkan dari luar. Wolcome drink yang biasa menjamu tamu hotel yang baru datang juga bisa menggunakan jus pala.
“Selain bisa bersaing, produk-produk ini punya ciri khas tertentu. Misalnya sabun dengan aroma rempah cengkih, atau pala. Saya berharap, hotel-hotel kita bisa menerima produk-produk dari IKM kita juga,” sebutnya.
Selain itu, dia mengusulkan adanya display berupa etalase di setiap hotel yang menampilkan produk asal Maluku untuk menjadi cinderamata para pengunjung atau tamu hotel. Produk yang ditampilkan misalnya, hasil kerajinan tangan, kain tenun, minyak kayu putih, jus pala dan produk-produk khas Maluku lainnya.
“Kalau ini terjadi, maka ekonomi daerah kita akan tumbuh. Masyarakat pengrajin juga bisa berdaya. Mereka hanya butuh akses. Saya berharap hotel-hotel di sini bisa menerimanya,” tandasnya.
Kepala Dinas Indag Provinsi Maluku, Elvis Pattiselano, menambahkan, inisiatif yang diambil Ketua Umum Dekranasda Provinsi Maluku ini bertujuan untuk memberdayakan para pengrajin dan IKM di daerah ini.
“Ini tekad Dekranasda untuk berdayakan pengrajin kecil di Maluku, dan saya kira ini baik dan harus kita dukung,” ajak Elvis.
Ketua Harian Dekranasda Provinsi Maluku ini mengaku puas karena inisiatif ini mendapat sambutan positif dari para GM dan para pengelola hotel. Komitmen ini, lanjut dia, akan dikonkritkan lagi dengan kerjasama antara IKM dan pihak hotel dengan difasilitasi oleh Dekranasda nantinya.
Menanggapi itu, Ketua PHRI Provinsi Maluku, Theny Barlola, mengatakan, apa yang digagas oleh Ketua Umum Dekranasda Provinsi Maluku ini adalah gagasan yang brilian dan sudah semestinya didukung oleh stakeholder terkait.
“Saya kira ini gagasan yang brilian, bagaimana kita menciptakan simbiosis mutualisme di bidang pariwisata sekaligus menghidupkan industri kecil di Maluku,” sebut GM Hotel Manise ini.
Dalam pertemuan itu, hadir semua GM hotel di Kota Ambon seperti Swiss-belhotel, Santika Premiere, The Natsepa, Manise Hotel, Amans Hotel, Hotel Mutiara, Hotel Pacifik, Hotel Hero, Hotel Marina, Everbright Hotel, dan sejumlah hotel lainnya. (HumasMaluku)