-->

SMK Imakulata Saumlaki Minta Bupati Pertimbangkan Penempatan Guru Honor Daerah


SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Imakulata Saumlaki di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, Sr. Fanumby Emerentiana, A.Md meminta Bupati Petrus Fatlolon mempertimbangkan penempatan guru honor daerah.

“Mereka sudah mengabdi bertahun-tahun, biarpun kita sudah pindah ke provinsi. Tapi yang kami ajar adalah anak-anak daerah, anak-anak Indonesia yang kita harus bina,” ungkap dia kepada Lelemuku.com pada Senin, 02 Agustus 2021.  

Emerentiana mengatakan pihaknya kekurangan guru tenaga ahli dalam bidang kompetensi keahlian tata busana dan usaha perjalanan wisata. Sebelumnya ada sebanyak 5 guru tenaga ahli, namun guru-guru tersebut telah ditempatkan di TK, SD, dan SMP berdasarkan SK kontrak honor daerah.

“Kalau dikeluarkan semua berarti kami punya tenaga ahli tidak ada, kan beda dengan SMA. Kalau SMK harus ada tenaga ahli dalam bidang kompetesi keahlian itu,” katanya.  

Wakasek Kurikulum, Rode Masela, S.Pd menjelaskan awalnya saat kepemimpinan Bupati sebelumnya, Bitzael Silvester Temmar bersama pihak sekolah sepakat karena belum ada kompeten guru di bidang keahlian, maka lulusan dari sekolah tersebutlah yang dimanfaatkan kembali menjadi pengajar hingga tahun 2019.
 

“Jalan keluar yang diambil pak bupati saat itu langsung diangkat menjadi tenaga honor daerah. Mereka sudah belasan tahun mengajar disini,” jelas dia.

Rode menuturkan ketika pengalihan SMA dan SMK menjadi tanggung jawab dan kewenangan provinsi, berdasarkan kerjasama mantan bupati Temmar, guru-guru tersebut pun masih dipertahankan mengajar di SMK Imakulata.

“Permasalahan sekarang sejak 2 tahun lalu, ketika SK mereka keluar, mereka sudah tidak ada lagi di SMK Imakulata. Padahal kami sangat membutuhkan,” tuturnya.

Rode pun berharap ada pengertian khusus dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) agar guru-guru honor daerah tersebut bisa ditempatkan kembali ke SMK Imakulata.

“Lalu ada 1 guru SK tahun ini namanya tidak ada, padahal sudah belasan tahun mengabdi. Kalau guru muatan nasional dan muatan kewilayahan ya kami siap, tapi kalau untuk peminatan ini langsung masuk ke keahlian, jadi tidak mungkin kami ambil guru umum untuk mengajar,” tutup dia. (Albert Batlayeri)


Recent Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel