Terkait Banjir, Pakistan Minta Bantuan Sebesar $16 Miliar
pada tanggal
Friday, January 6, 2023
Edit
ISLAMABAD, LELEMUKU.COM - Pakistan diperkirakan akan meminta bantuan sebesar $16,3 miliar dari komunitas internasional setelah dilanda banjir hebat pada sebuah konferensi PBB pekan depan di Jenewa, kata para pejabat, Kamis (5/1).
Konferensi pada Senin mendatang, yang diselenggarakan bersama oleh badan dunia itu dan Pakistan, bertujuan untuk mengumpulkan dana pemulihan setelah banjir yang menewaskan 1.739 orang dan berdampak pada 33 juta warga Pakistan.
Banjir musim panas yang belum pernah terjadi sebelumnya itu sempat merendam hampir sepertiga wilayah negara itu. Para ahli mengatakan bencana itu sebagian disebabkan oleh perubahan iklim.
Kantor PBB di Pakistan mengatakan bantuan internasional saat ini akan habis pada 15 Januari.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan, Mumtaz Zahra Baloch, mengatakan konferensi satu hari itu akan didasarkan pada dokumen penilaian yang didukung PBB yang menunjukkan bahwa Pakistan menderita kerugian lebih dari $30 miliar.
Ia menggambarkan dokumen tersebut sebagai salah satu strategi dan prioritas yang akan “memandu pemulihan, rehabilitasi dan rekonstruksi setelah banjir dahsyat baru-baru ini.”
Perkembangan terakhir ini terjadi sehari setelah juru bicara PBB Stephane Dujarric mengumumkan bahwa Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres akan ambil bagian dalam konferensi hari Senin. Dia mengatakan kepada wartawan bahwa Guterres “akan meminta dukungan untuk memperkuat ketahanan masyarakat di Pakistan pada masa depan.” Nantinya, Sharif dan Guterres akan mengadakan konferensi pers, katanya.
KTT berjudul “Konferensi Internasional tentang Pakistan yang Tahan Iklim,” akan berlangsung beberapa minggu setelah sejumlah pejabat PBB memperingatkan bahwa dana yang terkumpul sejauh ini untuk korban banjir Pakistan akan habis bulan ini. Badan dunia itu, kata mereka, sejauh ini hanya menerima sepertiga dari $816 juta bantuan darurat yang diserukan Oktober lalu untuk kebutuhan makanan, obat-obatan dan perbekalan lainnya.
Para pejabat Pakistan mengatakan negara mereka memiliki peran yang sangat kecil dalam pemanasan global tetapi rentan terhadap kerusakan akibat perubahan iklim.
Pakistan mengeluarkan kurang dari satu persen karbon dioksida yang memerangkap panas di bumi, menurut mereka. (VOA)