-->

Media Israel, Jerusalem Post Sebut Indonesia Negara Terbelakang Usai Batal Gelar Piala Dunia U-20


YERUSALEM, LELEMUKU.COM - Media Israel, Jerusalem Post, mengkritik Indonesia usai tak jadi tuan rumah dalam perhelatan Piala Dunia U-20. Dalam editorialnya yang terbit pada 3 April 2023, Jerusalem Post menulis bahwa Indonesia yang termasuk negara berkembang, hanya menjadi berita internasional bila terjadi kesalahan seperti perang, kudeta dan bencana.

"Indonesia menjadi berita utama dunia adalah penyerbuan di stadion sepak bola Oktober lalu yang menewaskan 135 orang dan dipicu oleh penggunaan gas air mata oleh polisi. Inilah kesempatan bagi Indonesia untuk menunjukkan kepada dunia, dan rakyatnya sendiri, bahwa Indonesia jauh lebih baik dari itu. Inilah kesempatan sempurna bagi Indonesia untuk melangkah maju," tulis Jerusalem Post.

Namun citra Indonesia sebagai bangsa modern dan berwawasan ke depan runtuh akibat sanksi FIFA, organisasi sepak bola duia. Secara resmi FIFA mencabut hak Indonesia untuk menjadi tuan rumah turnamen ini karena keberatan terhadap partisipasi Israel.
 IMG-20230409-170401-329

"Akibatnya citra yang diproyeksikan Indonesia bukanlah sebagai bangsa yang modern dan berwawasan ke depan, melainkan sebagai negara terbelakang yang masih dibutakan oleh prasangka anti-Israel," menurut Jerusalem Post.

Perlawanan Indonesia terhadap Israel bukan pertama kali. Pada 1958, Indonesia bersama dengan Turki dan Sudan, keluar dari babak kualifikasi Piala Dunia untuk menghindari bermain melawan Israel. Saat ini, Turki dan Sudan sama-sama memiliki hubungan dengan Israel, sementara hubungan Indonesia tetap membeku seperti 65 tahun lalu.

"Antipati terhadap Israel begitu membutakan Indonesia sehingga negara tersebut mengambil langkah yang bertentangan dengan kepentingannya sendiri. Menjadi tuan rumah turnamen ini akan memungkinkan tim yuniornya sendiri, yang tidak memenuhi syarat atas kemampuannya sendiri, untuk berpartisipasi, dan menjadi tuan rumah turnamen diharapkan dapat menghasilkan pemasukan beberapa ratus juta dolar ke dalam ekonomi lokal," tulis Jerusalem Post.

Media ini juga menyayangkan Indonesia yang meniru tetangganya Malaysia, bukan Singapura. Malaysia kehilangan hak untuk menjadi tuan rumah Kejuaraan Squash Beregu Putra Dunia 2021 dan Kejuaraan Renang Paralimpiade Dunia 2019 karena menolak partisipasi Israel. Singapura, di sisi lain, memiliki hubungan yang kuat dan saling menguntungkan dengan Israel.

Jerusalem Post juga menyinggung soal peran politik dalam penolakan terhadap Israel. Pemilihan presiden dijadwalkan pada Februari 2024. "Memukul Israel adalah salah satu cara memainkan kartu populis yang kuat di negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, yang sangat bersimpati kepada Palestina," katanya.

Batalnya perhelatan piala dunia U-20 di Indonesia, justru membuat elektabilitas PDI-Perjuangan anjlok. Hal ini tercermin dari hasil survei yang digelar Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 31 Maret - 4 April 2023 atau dua hari setelah FIFA membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merupakan partai yang menolak kedatangan Timnas Israel ke Indonesia, hingga berujung pembatalan tuan rumah dari FIFA.

"PDIP misalnya di Januari 2023 masih 22 persen, turun 19,3 persen pada Februari, dan 17,7 persen pada April 2023," ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam paparannya secara daring, Ahad, 9 April 2023.

Begitu pula dengan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ia mengalami penurunan elektabilitas pasca penolakan terhadap Timnas Israel. Elektabilitas kader PDI Perjuangan itu anjlok hingga 8,1 persen. "Ganjar mengalami penurunan selama dua bulan terakhir, turun 8,1 persen dari 35 ke 26,9 persen," ujar Djayadi. (Tempo)

Recent Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel