52 Penumpang KM Sabuk Nusantara 103 Jalani Karantina 14 Hari di SMA 4 Lorulun
pada tanggal
Sunday, May 10, 2020
Edit
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan pencegahan Pandemi Virus Corona atau Novel Coronavirus (COVID-19) melakukan prosedur Tetap (Protap) penjemputan sebanyak 52 penumpang KM Sabuk Nusantara 103 pada Minggu (10/05/2020) pukul 11.00 WIT.
Kapal yang sebelumnya telah tiba dan dibiarkan berlabuh di laut teluk Saumlaki pada Sabtu (08/05/2020) pukul 23.00 WIT itu membawa penumpang yang terdiri dari mahasiswa 30 orang, 12 petugas PLN, 10 anggota Polri dan TNI bersama istri dari Kota Ambon dan Tual. Penjemputan tersebut diawali dengan apel gabungan yang dipimpin oleh Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres) Maluku Tenggara Barat (MTB), Kompol Lodevicus Tethool, SH.
Selepas apel, di Pukul 11.40 WIT Tim Karantina Kesehatan Pelabuhan Laut naik ke kapal melakukan pemeriksaan alat angkut kapal, orang dan barang terlebih dahulu. Setelah itu kapal diijinkan bersandar di Pelabuhan pada pukul 12.15 WIT.
Ke-52 pelaku perjalanan itu pun turun dari kapal sesuai daftar muat yang diterima gugus COVID-19 dengan membawa sendiri barang bawaannya, dilakukan penyemprotan disinfektan, cek suhu tubuh, pendataan, naik ke truk untuk bergeser ke lokasi rumah karantina terpusat di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4 Lorulun di Kecamatan Wertamrian.
“Mari kita tetap melayani dengan taat azas demi bangsa dan negara dengan sebaik-baiknya. Ingat kita harus meminimalisir kontak atau tidak bersentuhan dengan para penumpang dan kita berdoa untuk keselamatan kita masing-masing dan Kepulauan Tanimbar yang tetap terbebas dari wabah ini,” ajak Wakapolres Tethool.
Sementara itu, Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Tanimbar, Drs. Ruben B. Moriolkossu, MM meminta seluruh pelaku perjalanan untuk bersama-sama bekerjasama dalam mengikuti seluruh SOP kesehatan yang berlaku dari Pelabuhan Saumlaki hingga 14 hari karantina.
Hal yang sama pun diutarakan oleh Wakil Ketua Satu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tanimbar, Jidon Kelmanutu , ST bahwa seluruh masyarakat menyambut para pelaku perjalanan dengan tangan terbuka, maka ia pun berharap para pelaku perjalanan juga menaati seluruh aturan demi kebaikan bersama.
“Kami menyayangi dan mencintai bapak dan ibu semua. Mari kita bersama-sama memutus mata rantai COVID-19 dengan mendukung penuh pemerintah, taati semua aturan. Tuhan memberkati kita semua, kami menyambut bapak, ibu, ade-ade mahasiswa di Tanimbar,” harapnya.
Setelah melakukan segala prosedur di zona satu areal pelabuhan Saumlaki, rombongan pun menuju zona dua, yaitu proses evakuasi bergerak dari pelabuhan menuju ke zona tiga rumah karantina pada pukul 14.00 WIT.
Rombongan tiba di rumah karantina pada pukul 14.15 WIT langsung disambut oleh petugas kesehatan dengan melakukan penyemprotan disinfektan, mendapat arahan singkat tentang SOP dan jadwal khusus kegiatan hari pertama, istirahat untuk mengembalikan keadaan tubuh dan pemeriksaan kesehatan.
Kemudian di zona tiga rumah karantina terdiri dari tiga ring, yaitu ring satu pada bagian depan seputaran lapangan apel Kantor Kecamatan hingga masuk ke lokasi rumah karantina, ring dua di ruangan kepala sekolah dan guru serta ring tiga adalah kelas-kelas ruang istirahat pelaku perjalanan. (Laura Sobuber)
Kapal yang sebelumnya telah tiba dan dibiarkan berlabuh di laut teluk Saumlaki pada Sabtu (08/05/2020) pukul 23.00 WIT itu membawa penumpang yang terdiri dari mahasiswa 30 orang, 12 petugas PLN, 10 anggota Polri dan TNI bersama istri dari Kota Ambon dan Tual. Penjemputan tersebut diawali dengan apel gabungan yang dipimpin oleh Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres) Maluku Tenggara Barat (MTB), Kompol Lodevicus Tethool, SH.
Selepas apel, di Pukul 11.40 WIT Tim Karantina Kesehatan Pelabuhan Laut naik ke kapal melakukan pemeriksaan alat angkut kapal, orang dan barang terlebih dahulu. Setelah itu kapal diijinkan bersandar di Pelabuhan pada pukul 12.15 WIT.
Ke-52 pelaku perjalanan itu pun turun dari kapal sesuai daftar muat yang diterima gugus COVID-19 dengan membawa sendiri barang bawaannya, dilakukan penyemprotan disinfektan, cek suhu tubuh, pendataan, naik ke truk untuk bergeser ke lokasi rumah karantina terpusat di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4 Lorulun di Kecamatan Wertamrian.
“Mari kita tetap melayani dengan taat azas demi bangsa dan negara dengan sebaik-baiknya. Ingat kita harus meminimalisir kontak atau tidak bersentuhan dengan para penumpang dan kita berdoa untuk keselamatan kita masing-masing dan Kepulauan Tanimbar yang tetap terbebas dari wabah ini,” ajak Wakapolres Tethool.
Sementara itu, Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Tanimbar, Drs. Ruben B. Moriolkossu, MM meminta seluruh pelaku perjalanan untuk bersama-sama bekerjasama dalam mengikuti seluruh SOP kesehatan yang berlaku dari Pelabuhan Saumlaki hingga 14 hari karantina.
Hal yang sama pun diutarakan oleh Wakil Ketua Satu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tanimbar, Jidon Kelmanutu , ST bahwa seluruh masyarakat menyambut para pelaku perjalanan dengan tangan terbuka, maka ia pun berharap para pelaku perjalanan juga menaati seluruh aturan demi kebaikan bersama.
“Kami menyayangi dan mencintai bapak dan ibu semua. Mari kita bersama-sama memutus mata rantai COVID-19 dengan mendukung penuh pemerintah, taati semua aturan. Tuhan memberkati kita semua, kami menyambut bapak, ibu, ade-ade mahasiswa di Tanimbar,” harapnya.
Setelah melakukan segala prosedur di zona satu areal pelabuhan Saumlaki, rombongan pun menuju zona dua, yaitu proses evakuasi bergerak dari pelabuhan menuju ke zona tiga rumah karantina pada pukul 14.00 WIT.
Rombongan tiba di rumah karantina pada pukul 14.15 WIT langsung disambut oleh petugas kesehatan dengan melakukan penyemprotan disinfektan, mendapat arahan singkat tentang SOP dan jadwal khusus kegiatan hari pertama, istirahat untuk mengembalikan keadaan tubuh dan pemeriksaan kesehatan.
Kemudian di zona tiga rumah karantina terdiri dari tiga ring, yaitu ring satu pada bagian depan seputaran lapangan apel Kantor Kecamatan hingga masuk ke lokasi rumah karantina, ring dua di ruangan kepala sekolah dan guru serta ring tiga adalah kelas-kelas ruang istirahat pelaku perjalanan. (Laura Sobuber)