Pemda, Gereja dan Jemaat Sinergi Jawab Kebutuhan Masyarakat Tanimbar
LELINGLUAN, LELEMUKU.COM – Bupati Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, Petrus Fatlolon didampingi anggota DPRD, para asisten dan pimpinan SKPD menghadiri pembukaan Sidang Klasis Tanimbar Utara (Tanut) yang ke-40 di Jemaat GPM Lelingluan pada Minggu, 9 Mei 2021.
Dalam sidang tersebut dihadiri Wakil Ketua I MPH Sinode, Pdt.Ny. Lenny Rangkoratat/B, S.Th, para pendeta jemaat dari 31 jemaat di Klasis Tanut, pimpinan instansi vertikal, pimpinan BUMN-BUMD, Camat bersama Forkopimcam Kecamatan Tanimbar Utara, Kepala Desa Lelingluan, tokoh adat, warga jemaat GPM Lelingluan dan tamu undangan.
Persidangan itu diikuti oleh 222 peserta yang terdiri dari 124 peserta biasa dan 98 peserta luar biasa dengan tujuan untuk menyusun dan menetapkan Renstra Klasis Tanut, menyusun dan mengesahkan program pelayanan dan anggaran pendapatan dan belanja tahunan serta menjadi wadah untuk menampung aspirasi dan mengevaluasi penyelenggaraan pelayanan di jemaat.
Bupati Fatlolon memberi pujian kepada pemangku adat dan jemaat GPM Desa Lelingluan atas penyambutan dan perayaan pembukaan sidang yang menampilkan nuansa adat dan tenun Tanimbar yang kuat.
“Selamat atas pelaksanaan sidang Klasis ke-40 GPM Tanimbar Utara,” ucap dia.
Pemerintah Daerah (Pemda) dan gereja merupakan mitra strategis yang tidak dapat dilepas pisahkan dalam rangka mewujudkan berbagai rencana dan program pembangunan, penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kemasyarakatan mulai dari tingkat kabupaten hingga ke pelosok desa.
“Kemitraan yang telah terjalin harmonis dapat terus ditingkatkan guna mewujudkan Tanimbar yang sehat, cerdas, berwibawa dan mandiri,” ajak Fatlolon.
Beberapa informasi pembangunan yang akan dilaksanakan di wilayah kerja Klasis tersebut, diantaranya pengadaan mesin pembangkit listrik berkapasitas besar untuk PLN Tanimbar Utara guna menjawab kebutuhan pasokan listrik bagi masyarakat di ibukota kecamatan dan beberapa desa lainnya.
Segi infrastruktur, khusus di jemaat Lelingluan akan dibangun jalan penghubung antara Siwahan dan Lelingluan yang dilakukan dalam 3 tahapan pembangunan.
Fatlolon meminta dukungan masyarakat sebagai modal dasar pemda dalam rangka mewujudkan pembangunan serta penyediaan infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat.
“Sangat kompleks tantangan dan kebutuhan pembangunan di Tanimbar sebagai kabupaten kepulauan. Oleh sebab itu, sinergitas yang baik antara pemerintah daerah, jemaat dan gereja sangat dibutuhkan guna bersama-sama menjawab berbagai kebutuhan masyarakat Tanimbar,” ungkapnya. (HumasTanimbar)