John Kerry Dicemooh Saat Pidato di KTT Iklim COP27
pada tanggal
Thursday, November 10, 2022
Edit
KAIRO, LELEMUKU.COM - Utusan Khusus AS Untuk Perubahan Iklim John Kerry hari Rabu (9/11) dicemooh seorang aktivis ketika mengungkapkan rencana untuk mendanai upaya negara-negara miskin untuk melakukan transisi menuju ke energi bersih dengan memanfaatkan dana swasta, yaitu dengan menjual kredit karbon “berkualitas tinggi” kepada perusahaan-perusahaan.
Karena kegagalan meyakinkan Kongres atau publik Amerika untuk mengalokasikan miliaran dolar lebih banyak dalam satu tahun untuk membantu negara-negara miskin yang menghadapi perubahan iklim, pemerintah Amerika kini berusaha mempermudah perusahaan swasta membayar tunai sebagai ganti kerugian akibat emisi karbon oleh perusahaan bersangkutan.
“Tujuan kami adalah membuat pasar karbon bekerja, untuk menempatkan modal jika tidak dapat dioperasikan, untuk mempercepat transisi dari tenaga yang kotor ke negara bersih,” dan mengganti pembangkit listrik tenaga batubara yang kotor dengan sumber energi terbarukan,” ujar Kerry di COP27.
Kerry menyampaikan pernyataan itu sehari setelah peringatan PBB tentang bahaya kredit penyeimbang karbon yang tidak jelas, yang diandalkan perusahaan-perusahaan swasta, investor dan pemerintah daerah guna memenuhi target emisi nol, dan mendesak pedoman yang lebih ketat.
Namun Micah “Big Wind” Carpenter-Lott, seorang aktivis lingkungan hidup dari kelompok masyarakat pribumi mencemooh Kerry ketika ia menyampaikan rencana itu. Ia kemudian dibawa pergi oleh aparat keamanan.
“Yang saya lakukan adalah memberitahunya bahwa kita perlu mengambil tindakan pada iklim ini, dan bahwa apa yang diusulkannya adalah solusi yang salah. Kita tidak perlu bermitra dengan negara-negara pencemar. Negara-negara pencemar itu seharusnya tidak berada di ruang ini dan tidak boleh diizinkan membuat kemitraan dengan pemerintah karena tidak akan menyelesaikan krisis iklim ini,” ujar Micah.
Proposal yang disebut sebagai “Energy Transition Accelator” dan didukung oleh dua filantropi besar itu akan membuka pendanaan sebesar 100 miliar dolar untuk berbagai proyek hijau pada tahun 2030. (VOA)